ANALISA GEOMEKANIK DAN TOC UNTUK PENENTUAN SWEET SPOT RESERVOIR SHALE PADA FORMASI BROWN SHALE - PEMATANG GROUP LAPANGAN “MUDA” BERDASARKAN DATA LOGGING SUMUR “M-17”

MUHAMMAD DAVID, MUHAMMAD DAVID (2018) ANALISA GEOMEKANIK DAN TOC UNTUK PENENTUAN SWEET SPOT RESERVOIR SHALE PADA FORMASI BROWN SHALE - PEMATANG GROUP LAPANGAN “MUDA” BERDASARKAN DATA LOGGING SUMUR “M-17”. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 3. COVER.pdf]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (124kB) | Preview
[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (100kB) | Preview
[thumbnail of 4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (252kB) | Preview
[thumbnail of 5. DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (89kB) | Preview
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf

Download (51kB)

Abstract

Indonesia memiliki cekungan yang berpotensi menjadi shale reservoir salah satunya adalah cekungan Sumatra Tengah pada Formasi Brown Shale. Diperlukan adanya studi untuk mengetahui potensi pada Formasi Brown Shale untuk dilakukan pengembangan menjadi nonkonvensional shale reservoir. Untuk mengetahui potensi reservoir shale dilakukan dengan integrasi dari analisa petrofisik, geokimia, dan geomekanik.
Analisa geomekanik akan memperkirakan sifat mekanik batuan, stress bawah permukaan, dan brittleness. Dalam melakukan analisa geomekanik langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data hasil running logging sumur seperti gamma ray log, density log, sonic log, dan resistivity log yang dilakukan setelah pemboran selesai. Dari data tersebut dapat digunakan untuk menentukan sifat mekanik batuan seperti poisson ratio, modulus young, dan friction angle yang nantinya berguna untuk menghitung brittleness dan tekanan rekah. Untuk menghitung tekanan rekah perlu mengetahui profil tekanan bawah permukaan seperti tekanan overburden dan tekanan pori batuan. Perhitungan brittleness digunakan analisa sifat mekanik batuan dengan metode Grieser-Bray (2007), yang nantinya dikalibrasikan dengan hasil analisa laboratorium kandungan mineral dengan metode Jarvie (2007). Beberapa analisa geokimia dapat dilakukan dengan perhitunbgan dari logging seperti penentuan kandungan total organic carbon (TOC), metode yang digunakan adalah metode Passey (1990).
Sifat mekanik batuan dari Formasi Brown Shale pada kedalaman 6979.8 ft – 8869.1 ft menunjukkan nilai modulus young tinggi antara 2.92 x 106 psi - 8.55 x 106 psi dan poisson’s ratio yang relatif rendah antara 0.22 – 0.33. Untuk nilai brittleness yang didapatkan dengan metode Grieser - Bray (2007) bernilai 0.46 – 1 yang menunjukkan bahwa Formasi Brown Shale dikategorikan sebagai batuan brittle. Perkiraan nilai TOC yang didapatkan dengan metode Passey (1990) pada Formasi Brown Shale bervariasi antara 0 - 7%. Dari analisa geomekanik dan TOC yang dilakukan, pada Formasi Brown Shale memiliki 3 zona yang menjadi sweet spot yaitu pada kedalaman 2270m-2380m (7445.6ft – 7806.4 ft), 2480m-2505m (8134.4 ft- 8216.4 ft), dan 2610m-2710m (8560.8 ft- 8888.8 ft), dimana masing-masing memiliki tekanan rekah sebesar 4430.50psi, 4665.144psi, dan 5207.552psi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 05 Oct 2018 03:01
Last Modified: 07 Mar 2024 03:48
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16762

Actions (login required)

View Item View Item