RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT OLEH CV. GUNUNG MULIA DI KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH

HUTAGAOL, VENNA MELINDA (2018) RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT OLEH CV. GUNUNG MULIA DI KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO JAWA TENGAH. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRACT -VENNA 112140124-.pdf

Download (281kB) | Preview
[img]
Preview
Text
(COVER AWAL) -VENNA 112140124-.pdf

Download (167kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI -VENNA 112140124-.pdf

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN -VENNA 112140124-.pdf

Download (674kB) | Preview

Abstract

CV. Gunung Mulia merupakan salah satu perusahaan penambangan batu Andesit di wilayah Kabupaten Purworejo, yang beroperasi di Desa Somorejo, Kecamatan Bagelen. Sistem penambangan yang diterapkan oleh CV. Gunung Mulia adalah tambang terbuka dengan metode Quarry. Sistem penambangan dengan metode kuari yang diterapkan akan sangat berpengaruh dengan keadaan cuaca secara langsung, terutama di musim hujan. Pada saat musim hujan, air hujan maupun air limpasan akan langsung masuk ke front penambangan. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada jalan tambang dan terjadi genangan air pada area penambangan jika tidak ditangani dengan baik. Berdasarkan analisis data curah hujan pada tahun 2008 – 2017, diperoleh nilai curah hujan rencana 194,92 mm/hari, intensitas curah hujan 67,57 mm/jam dengan periode ulang hujan 5 tahun dan resiko hidrologi sebesar 96,48%. Luas daerah tangkapan hujan di lokasi penelitian dibagi menjadi empat (4) daerah tangkapan hujan, yaitu : DTH 1 = 0,01km2, DTH 2 = 0,02km2, DTH 3 = 0,03km2, dan DTH 4 = 0,001km2. Debit air hujan = 0,73m3/detik. Debit air limpasan pada setiap daerah tangkapan hujan sebagai berikut: QDTH 1 = 0,04m3/detik, QDTH 2 = 0,28m3/detik, QDTH 3 = 0,30m3/detik, dan QDTH 4 = 0,01m3/detik. Pembuatan saluran terbuka bertujuan untuk mengalirkan air hujan yang masuk ke area penambangan dan mengalirkan air limpasan agar tidak menggenangi jalan tambang. Terdapat tiga (3) saluran terbuka dengan dimensi masing-masing: 1. Saluran Terbuka I : B = 1,30m; b = 2,00m; h = 0,70m; a = 0,80m; d = 0,90m; L = 215,80m; ɑ = 60°. 2. Saluran Terbuka II : B = 1,20m; b = 2,00m; h = 0,70m; a = 0,80m; d = 0,90m; L = 192,60m; ɑ = 60°. 3. Saluran Terbuka III : B = 1,60m; b = 2,60m; h = 0,90m; a = 1,00m; d = 1,10m; L = 73,50m; ɑ = 60°. Gorong – gorong berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran terbuka yang memotong jalan angkut. Gorong - gorong yang dibutuhkan terbuat dari permukaan semen halus, dengan diameter, G1 = 0,70m, G2 = 0,70m, dan G3 = 0,90m. Air yang dialirkan oleh saluran terbuka akan menuju kolam pengendapan untuk dijernihkan terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sungai sekitar area penambangan. Kolam pengendapan dirancang terdiri dari tiga (3) kompartmen dengan luas masing-masing 511 m2 dan volume 8.664 m3. Pembersihan (pengerukan) endapan di kolam pengendapan harus dilakukan setiap 10 bulan sekali.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 03 Oct 2018 02:43
Last Modified: 03 Oct 2018 02:43
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16693

Actions (login required)

View Item View Item