PEMODELAN BAWAH PERMUKAAN BERBASIS METODE GEOMAGNETIK DAN TIME DOMAIN INDUCED POLARIZATION (TDIP) UNTUK MENGIDENTIFIKASI ZONA MINERALISASI TIPE EPITERMAL SULFIDASI TINGGI DI DAERAH GUNUNG DAHU

Yuliwardana, Arditiya Tri (2018) PEMODELAN BAWAH PERMUKAAN BERBASIS METODE GEOMAGNETIK DAN TIME DOMAIN INDUCED POLARIZATION (TDIP) UNTUK MENGIDENTIFIKASI ZONA MINERALISASI TIPE EPITERMAL SULFIDASI TINGGI DI DAERAH GUNUNG DAHU. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of COVER_Arditiya Tri Yuliwardana_115140015.pdf]
Preview
Text
COVER_Arditiya Tri Yuliwardana_115140015.pdf

Download (109kB) | Preview
[thumbnail of ABSTRAK_Arditiya Tri Yuliwardana_115140015.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK_Arditiya Tri Yuliwardana_115140015.pdf

Download (38kB) | Preview
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN_Arditiya Tri Yuliwardana_115140015.pdf]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN_Arditiya Tri Yuliwardana_115140015.pdf

Download (572kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI_Arditiya Tri Yuliwardana_115140015.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI_Arditiya Tri Yuliwardana_115140015.pdf

Download (56kB) | Preview
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf

Download (165kB)

Abstract

Indonesia yang berada pada posisi geografis dan di jalur tektonik ring of fire menyebabkan adanya keberadaan potensi sumber daya mineral yang cukup melimpah. Keterdapatan potensi sumber daya mineral di Indonesia terbentuk akibat proses magmatisme (hidrotermal) dan non-magmatisme. Salah satu endapan hidrotermal yaitu endapan epitermal sulfidasi tinggi (HSE) yang berada pada daerah Gunung Dahu. Penggunaan integrasi metode geofisika dan geologi diperlukan dalam mencari keberadaan potensi sumber daya mineral. Zona mineralisasi sulfida dapat diidentifikasi berdasarkan distribusi nilai kemagnetan (Geomagnetik) dengan analisa pola struktur yang berkembang sebagai kontrol mineralisasi dan berdasarkan distribusi resistivitas dan chargebilitas dari metode TDIP untuk mengetahui keberadaan mineralisasi dari asosiasi batuan alterasinya serta pembuktian dari data pemboran.
Hasil analisa menunjukkan zona mineralisasi berada pada distribusi nilai suseptibilitas rendah sampai sangat rendah (0.0054 sampai -0.0178 cgs) akibat adanya mineral magnetite destructive pada zona alterasi argilik lanjut. Analisa regional bandpass filter dan tilt derivative menunjukkan bentuk pola circular anomali rendah yang memanjang ke arah Utara-Selatan dibatasi oleh sesar mendatar kiri dimana berkembang menjadi kompleks sesar turun sebagai kontrol mineralisasinya. Distribusi resistivitas menunjukkan nilai tinggi sampai sangat tinggi (80 sampai >225 ohm.m) sebagai zona mineralisasi yang berada pada tubuh silika (vuggy & massive quartz) dengan intensitas silika data bor sebesar 5-4% dan berada di elevasi 400-300 mdpl.
Keberadaan zona mineralisasi sulfida ditunjukkan oleh nilai chargebilitas tinggi sampai sangat tinggi sebesar 87.73 sampai >124.98 mV/v dengan intensitas sulfida data bor 3-2% sebagai alterasi silisifikasi dan argilik lanjut dengan kemenerusan ke arah Baratlaut-Tenggara serta pola yang miring mengikuti kontrol sesar turun yang berkembang menjadi urat platty dipping tension di elevasi 400 sampai dikedalaman 300 mdpl. Intergasi metode menghasilkan model konseptual endapan HSE, dimana keberadaan alterasi dan mineralisasi dikontrol oleh zona sesar mendatar kiri yang membentuk kompleks sesar turun di dalamnya dan berkembang menjadi urat bukaan platty dipping tension berarah Baratlaut-Tenggara sebagai pendugaan jalur mineralisasi di Gunung Dahu.
Kata kunci : Suseptibilitas, Resistivitas, Chargebilitas, Zona Mineralisasi, Epitermal Sulfidasi Tinggi.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Suseptibilitas, Resistivitas, Chargebilitas, Zona Mineralisasi, Epitermal Sulfidasi Tinggi.
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 01 Oct 2018 04:27
Last Modified: 14 Mar 2024 03:17
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16668

Actions (login required)

View Item View Item