ANALISIS RESERVOIR KARBONAT : DIAGENESA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS RESERVOIR DI LAPANGAN MTD CEKUNGAN BANGGAI, SULAWESI TENGAH – INDONESIA

YUSTININGTYAS, LEJAR (2013) ANALISIS RESERVOIR KARBONAT : DIAGENESA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS RESERVOIR DI LAPANGAN MTD CEKUNGAN BANGGAI, SULAWESI TENGAH – INDONESIA. Masters thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[thumbnail of 1.lembar judul, kata pengantar dll.pdf]
Preview
Text
1.lembar judul, kata pengantar dll.pdf

Download (360kB) | Preview

Abstract

Permasalahan yang sering dihadapi pada kegiatan eksplorasi Migas,
terutama pada reservoir karbonat adalah kompleksnya perbedaan dan perubahan
fasies, serta bervariasinya porositas dan permeabilitas pada batuan karbonat.
Dengan melakukan penelitian lebih lanjut tentang evolusi diagenesa, dan
pengaruhnya terhadap kualitas reservoir karbonat, diharapkan bisa memberi
gambaran lebih jelas khususnya pada reservoir karbonat yang dijadikan obyek
penelitian, yaitu Anggota Mentawa, Formasi Minahaki dan Formasi Tomori,
Lapangan MTD, Cekungan Banggai, Sulawesi Tengah.
Pengkajian evolusi diagenesa ini dilakukan secara detil pada lima sumur
pemboran Pertamina, di Lapangan Blok MTD. Conto yang didapatkan dari dua
sumur, yaitu DG-2 dan MTD-2 berupa batuan inti yang kemudian dilakukan
pemerian batuan inti secara konvensional. Conto yang didapatkan di sumur SJU-1
adalah tipe sidewall core, dengan kondisi conto batuan yang kurang baik, sehingga
di beberapa kasus porositas yang teramati menjadi lebih besar dari yang
seharusnya karena diakibatkan oleh pengaruh proses sidewall coring maupun rusak
pada saat preparasi conto. Di sumur HP-1 dan LY-1, analisis dilakukan pada tipe
conto core chip, kondisi conto masih bagus. Untuk sumuran yang bukan batuan
inti, data stratigrafi per sumur menggunakan data well-log maupun pemerian
batuan inti yang sudah dilakukan oleh Pertamina sebelumnya.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan beberapa analisis laboratorium
(Pemerian batuan inti, Petrografi, XRD dan SEM), maka diketahui bukti-bukti
proses diagenesa di tiap sumur dan di setiap formasi, yang dapat diinterpretasikan
ke dalam tahap/fase diagenesa mulai dari awal diagenesa (Eugenetic), burial
(Mesogenetic) dan tahap akhir diagenesa (Telogenetic) beserta lingkungannya.
Ditunjang dengan data petrofisik berupa porositas dan permeabilitas terukur maka
didapatkan prospek reservoir, kualitas reservoir serta faktor-faktor pengontrolnya
pada lapangan gas MTD tersebut. Kualitas reservoir itu sendiri akan berkurang
dengan bertambahnya tingkat rekristalisasi/neomorphisme dan sementasi,
sedangkan pelarutan yang terjadi pada tahap akhir diagenesa akan membentuk
porositas sekunder yang akan meningkatkan kualitas reservoir.

Permasalahan yang sering dihadapi pada kegiatan eksplorasi Migas,
terutama pada reservoir karbonat adalah kompleksnya perbedaan dan perubahan
fasies, serta bervariasinya porositas dan permeabilitas pada batuan karbonat.
Dengan melakukan penelitian lebih lanjut tentang evolusi diagenesa, dan
pengaruhnya terhadap kualitas reservoir karbonat, diharapkan bisa memberi
gambaran lebih jelas khususnya pada reservoir karbonat yang dijadikan obyek
penelitian, yaitu Anggota Mentawa, Formasi Minahaki dan Formasi Tomori,
Lapangan MTD, Cekungan Banggai, Sulawesi Tengah.
Pengkajian evolusi diagenesa ini dilakukan secara detil pada lima sumur
pemboran Pertamina, di Lapangan Blok MTD. Conto yang didapatkan dari dua
sumur, yaitu DG-2 dan MTD-2 berupa batuan inti yang kemudian dilakukan
pemerian batuan inti secara konvensional. Conto yang didapatkan di sumur SJU-1
adalah tipe sidewall core, dengan kondisi conto batuan yang kurang baik, sehingga
di beberapa kasus porositas yang teramati menjadi lebih besar dari yang
seharusnya karena diakibatkan oleh pengaruh proses sidewall coring maupun rusak
pada saat preparasi conto. Di sumur HP-1 dan LY-1, analisis dilakukan pada tipe
conto core chip, kondisi conto masih bagus. Untuk sumuran yang bukan batuan
inti, data stratigrafi per sumur menggunakan data well-log maupun pemerian
batuan inti yang sudah dilakukan oleh Pertamina sebelumnya.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan beberapa analisis laboratorium
(Pemerian batuan inti, Petrografi, XRD dan SEM), maka diketahui bukti-bukti
proses diagenesa di tiap sumur dan di setiap formasi, yang dapat diinterpretasikan
ke dalam tahap/fase diagenesa mulai dari awal diagenesa (Eugenetic), burial
(Mesogenetic) dan tahap akhir diagenesa (Telogenetic) beserta lingkungannya.
Ditunjang dengan data petrofisik berupa porositas dan permeabilitas terukur maka
didapatkan prospek reservoir, kualitas reservoir serta faktor-faktor pengontrolnya
pada lapangan gas MTD tersebut. Kualitas reservoir itu sendiri akan berkurang
dengan bertambahnya tingkat rekristalisasi/neomorphisme dan sementasi,
sedangkan pelarutan yang terjadi pada tahap akhir diagenesa akan membentuk
porositas sekunder yang akan meningkatkan kualitas reservoir.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjek: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 19 May 2016 03:22
Last Modified: 19 May 2016 03:22
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1635

Actions (login required)

View Item View Item