Wahyuningsih, Tri and Sanwani, Edy and Chaerun, Siti Khadijah (2018) Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Sebagai Frothing Agent pada Proses Konsentrasi Flotasi. JURNAL TEKNOLOGI PERTAMBANGAN, 4 (1). pp. 207-212. ISSN 2442-4234
|
Text
0.1. COVER-JTP 4.1.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text
0.2. Pengurus COVER DALAM JTP 4.1.pdf Download (179kB) | Preview |
|
|
Text
0.3. Kata Pengantar JTP 4.1.pdf Download (164kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi JTP 4.1 (207-212).pdf Download (306kB) | Preview |
|
|
Text
Tri Wahyuningsih (Jurnal Teknik Pertambangan, Vol 4.1) (207-212).pdf Download (441kB) | Preview |
Abstract
Perbedaan sifat permukaan mineral pada proses konsentrasi flotasi merupakan syarat utama untuk memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya. Perbedaan sifat permukaan mineral didapatkan dengan menambahkan reagen kimia yang bisa membuat permukaan salah satu mineral menjadi hidrofobik sementara mineral lain memiliki sifat hidrofilik. Selain itu penambahan regen lain juga diperlukan untuk menciptakan suatu kondisi agar proses flotasi dapat berlangsung dengan baik. Penggunaan reagen kimia anorganik ini seringkali mempunyai efek yang kurang baik untuk lingkungan, oleh karena itu penggunaan reagen kimia dicoba digantikan dengan peranan mikroba. Proses pengolahan mineral sulfida pada umumnya dilakukan dengan konsentrasi flotasi dengan membuang unsur pengotor utama berupa mineral pirit. Untuk mengevaluasi potensi bakteri sebagai bioregen, maka dilakukan studi interaksi bakteri penghasil biosurfaktan Citrobacter sp. (kode isolat bakteri BS-5) dengan mineral pirit. Tegangan permukaan larutan hasil interaksi mineral dan bakteri ini dikarakterisasi dan diamati secara periodik untuk mengetahui potensi bakteri sebagai agen pembuih (frothing agent) pada proses flotasi. Hasil pengukuran surface tension pada awal interaksi menunjukkan nilai 52 mN/m, yang mengindikasikan bahwa bakteri Citrobacter sp. mampu menghasilkan bioreagen (frothing agent) yang dapat digunakan untuk proses flotasi yang lebih ramah lingkungan. Kata kunci: Biosurfaktan, pirit, frothing agent, surface tension. Abstract. The different properties of mineral surfaces in the flotation concentration process are the main requirements for separating valuable minerals from their impurity minerals. Differences in mineral surface properties are obtained by adding chemical reagents that can make the surface of one mineral become hydrophobic while other minerals have hydrophilic properties. In addition, the other regents are also needed to create a condition so that the flotation process can undergo properly. Using inorganic chemical reagents often has adverse effects on the environment. Therefore, the use of chemical reagents will be replaced by the role of microbes. The process of processing sulfide minerals is generally carried out by flotation concentration by removing the main impurities that are pyrite minerals. To evaluate the potential of bacteria as a bioreagent, a study was conducted on the interaction of a biosurfactant-producing bacterium Citrobacter sp. (designated BS-5) with pyrite minerals. The solution surface tension resulting from the interaction of minerals and bacteria was characterized and periodically observed to determine the potential of the bacterium as a frothing agent in the flotation process. The results of surface tension measurements at the beginning of the interaction showed a value of 52 mN/m, indicating that the bacterium was able to produce bioreagent (frothing agent), which could be used for a more environmentally friendly flotation process. Keywords: Biosurfactant, pyrite, frothing agent, surface tension
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Mathematics |
Depositing User: | ST, MT Tri Wahyuningsih |
Date Deposited: | 15 Aug 2018 01:26 |
Last Modified: | 15 Aug 2018 01:32 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/16141 |
Actions (login required)
View Item |