WINARTO, WINARTO (2014) PERENCANAAN PENANGANAN LIMBAH DARI PROSES PENGOLAHAN BAUKSIT MENJADI ALUMINA DI PT. KOTAWARINGIN RAYA ALUMINA KALIMANTAN TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (5kB) | Preview |
Abstract
Red mud adalah limbah yang dihasilkan dari pengolahan bauksit menjadi alumina pada proses Bayer. Red Mud merupakan senyawa alumina, besi, titan, dan silika yang tidak larut dan juga memiliki pH sekitar 13-14. Di dalam Red Mud masih terkandung aluminium sebesar 10-22%, dan beberapa unsur lain seperti besi sebesar 14-35%. Salah satu cara penanganannya adalah menggunakan asam anorganik (HCl, H2SO4, HNO3) yang berfungsi untuk menetralisir pH tinggi yang terkandung dalam red mud tersebut. Dari hasil tersebut dapat diketahui 35-40% dari total red mud dapat terduksi dengan menggunakan larutan asam. Selain itu pada proses pengolahan bauksit ke alumina juga menghasilkan emisi gas dari hasil pembakaran pada boiler. Gas emisi ini dapat direduksi menggunakan prototype absorber dengan larutan penyerap NaOH. Dimana konsentrasi larutan penyerap NaOH pada 2,5% fluks optimum 0,23 mol CO2/m2det pada waktu 15 menit menunjukan jumlah karbondioksida yang terserap per satuan luasan membran per detik. Hal ini akan menghemat biaya karena konsentrasi larutan penyerap NaOH rendah, waktu kontak pendek, dan hasil fluks besar. Dari konsentrasi penyerap NaOH 2,5% sudah cukup untuk mereduksi gas emisi CO2 yang keluar dari unit boiler sebesar 8-12%. Hal ini lebih baik dari pada menggunakan absorber dan scrubber yang hanya mencapai efisiensi 50-60%. The Red mud is the waste that results from the processing of bauxite into alumina at the Bayer process. The Red Mud is a compound of iron, alumina, silica, and titan is not soluble and has a pH of about 13-14. In the Red Mud still contained aluminum by 10-22%, and several other elements such as iron, amounting to 14-35%. Handling is one of the ways is to use inorganic acids (HCl, H2SO4, HNO3) which serve to neutralize high pH is contained in the red mud. The results can be known from 35-40% of the total red mud can be terduksi by using an acid solution. In addition to processing bauxite into alumina also produces gas emissions from combustion results in the boiler. Gas emissions can be reduced using a prototype absorber absorber with a solution of NaOH. Where is the concentration of a solution of NaOH on sinks 2.5% optimum flux 0.23 moles CO2/m2s on 15-minute shows the amount of carbon dioxide being absorbed per unit area of the membrane per second. This would save costs because of the concentration of a solution of NaOH sinks low, short contact time, and the results of a large flux. From the concentration of NaOH 2.5% is absorbent enough to the reduction of CO2 emissions of the gas that comes out of boiler units of 8-12%. This is better than using a scrubber and absorber reaching only 50-60% efficiency.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 19 May 2016 01:25 |
Last Modified: | 19 May 2016 01:25 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1587 |
Actions (login required)
View Item |