GEOLOGI DAN PERBANDINGAN KRITERIA RUNTUH TERHADAP EVALUASI KESTABILAN LERENG DAERAH TAMBANG TERBUKA PT. RINJANI KARTANEGARA SITE BAKUNGAN, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RIYADI, M. ARIQ (2018) GEOLOGI DAN PERBANDINGAN KRITERIA RUNTUH TERHADAP EVALUASI KESTABILAN LERENG DAERAH TAMBANG TERBUKA PT. RINJANI KARTANEGARA SITE BAKUNGAN, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (206kB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (137kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (51kB) | Preview
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (526kB) | Preview

Abstract

Daerah penelitian berada di site Bakungan PT. Rinjani Kartanegara yang
terletak di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi
Kalimantan Timur. Secara geografis daerah penelitian berada pada koordinat UTM
50S WGS 1984 486250 mE – 488225 mE dan 9918650 mN – 9917400 mN.
Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi pada daerah
penelitian dan untuk membandingkan hasil nilai faktor kestabilan lereng berdasarkan
kriteria runtuh menurut Mohr-Coulomb dan metode grafis Saptono (2012).
Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan
yaitu: akuisisi, analisis, dan sintesis. Akuisisi merupakan tahapan perolehan data
yang terdiri dari studi pustaka regional, pemetaan geologi permukaan, dan beberapa
data sekunder. Analisis merupakan tahapan pemprosesan data terhadap hal yang
menyangkut geologi dan longsor daerah penelitian, dan tahap sintesis adalah
menyimpulkan dari berbagai hadil analisis tersebut dan mewujudkan tujuan
penelitian yang ingin dicapai.
Pola pengaliran yang berkembang pada daerah penelitian adalah subdendritik.
Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi, daerah penelitian dibagi menjadi dua bentuk
asal dan empat bentuklahan, yaitu: a. Bentuk asal struktural dengan satuan
bentuklahan berupa perbukitan homoklin (S1). b. Bentuk asal antropogenik memiliki
satuan bentuklahan berupa kolam tambang (H1), lahan bukaan tambang (H2), dan
timbunan bekas tambang (H3). Berdasarkan kesatuan ciri litologi yang dominan
maka stratigrafi daerah penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga satuan batuan.
Dari tua ke muda yaitu Satuan batulempung Pulaubalang, Satuan batupasir
Pulaubalang, dan Satuan batulanau Pulaubalang (Miosen Tengah – Miosen Akhir)
serta terdapat material timbunan tambang (Resen).
Hasil analisis kestabilan lereng yang dilakukan pada tiga lokasi lereng
tambang dapat disimpulkan bahwa metode yang paling tepat digunakan adalah
kriteria Mohr-Coulomb karena memiliki nilai faktor keamanan paling pesimis
dibandingkan dengan metode grafik Saptono (2012). Berdasarkan hasil analisis
parameter geometri lereng, water surface, berat isi, cohesion dan friction angle
dengan kriteria runtuh Mohr-Coulomb, maka didapatkan lereng sidewall 1 memiliki
nilai FK 1,523, lereng sidewall 2 memiliki nilai FK 3,849 dan lereng highwall 1
memiliki nilai FK 2,253.
Kata kunci : Kestabilan lereng, Mohr-Coulomb, Saptono, FK

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: Q Science > QE Geology
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 24 Jul 2018 02:40
Last Modified: 24 Jul 2018 02:40
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/15804

Actions (login required)

View Item View Item