RIKUMAHU, MARCIA VIOLETHA (2018) KAJIAN PENURUNAN KANDUNGAN MERKURI (Hg) DENGAN METODE THERMAL DESORPTION PADA LIMBAH PADAT AMALGAMASI PENGOLAHAN EMAS RAKYAT KABUPATEN WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH. Masters thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (17kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER TESIS.pdf Download (67kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (83kB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBARAN PENGESAHAN.pdf Download (233kB) | Preview |
Abstract
Aktivitas proses pengolahan bijih emas di Gunung Mas dilakukan dengan cara
amalgamasi. Teknik amalgamasi umumnya di sekitar pemukimannya dengan
mengalirkan lumpur tailingnya ke kolam pengendapan yang terbatas atau bahkan
dialirkan ke sungai di sekitarnya. Namun di Dusun Mesu tidak memiliki kolam
pengendapan, limbah padat amalgamasi hanya dibuang begitu saja pada area sekitar
gelundung atau hanya dimasukan kedalam karung dan ditumbuk tanpa adanya
penanganan secara baik. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik remediasi untuk
efisiensi removal kandungan Hg pada limbah padat Amalgamasi.
Proses effisiensi removal Merkuri (Hg) untuk penurunan kandungan yaitu dengan
metode thermal desorption menggunakan furnace skala laboratorium yaitu furnace
RHF 16/3. Dengan metode analisis yaitu Mercury Analyzer, Thermogravimetric
Analysis (TGA) dan Differential Thermal Analysis (DTA).
Hasil Percobaan thermal desoprtion limbah padat amalgamasi menggunakan furnace
RHF 16/3 dan dianalisis kandungan Merkuri serta karateristik termal yang diperoleh
ialah presentase efisiensi removal Merkuri hanya terjadi pada pada temperatur 100°C
sebesar 32,66%, 450°C sebesar 41,59% dan pada temperatur 500°C sebesar 81,32% hal
ini menunjukkan bahwa volatil merkuri terikat pada matriks padat bukan terserap secara
fisik. Sedangkan pada temperatur 150-400°C memiliki nilai yang lebih besar dari
kandungan Merkuri awal atau tidak terjadi perubahan. Diasumsikan karena komponen
mineral ialah Pirit yang memiliki oksida besi sehingga memerlukan temperatur yang
tinggi untuk menguapkan Merkuri. Dan disisi lain ukuran partikel berupa tanah liat
yang mempengaruhi proses difusi berkaitan dengan kececepatan partikel. Pada kurva
TGA penyusutan massa pada temperatur 100°C sebesar 5,99% dikarenakan hilangnya
molekul air. Sedangkan pada kurva DTA mengalami 2 tahapan proses endoterm.
Endoterm pertama pada temperatur 110°C sebesar 3,63% karena hilangnya molekul air
hidrat. Endoterm kedua pada temperatur >450°C sebesar 5,97% karena hilangnya
molekul hidroksida dalam proses kristalisasi. Hubungan kurva TGA dan DTA terhadap
proses penurunan kadar Hg yaitu karena pada temperatur yang sama terjadi penyusutan
massa karena pelepasan molekul air hidrat dan hidrokida sekaligus penurunan
kandungan Hg karena proses penguapan
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 11 Jul 2018 03:30 |
Last Modified: | 12 Jul 2018 04:25 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/15638 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |