CARA PEMBUATAN PELET LELE DAN PELET IKAN BERSISIK MENGGUNAKAN BIOAKTIVATOR DARI CAMPURAN CAIRAN EMPEDU SAPI, URIN SAPI DAN DARAH SAPI

Putro, Gunawan Madyono and Khanan, M Shodik Abdul and Lucitasari, Dyah Rachmawati (2017) CARA PEMBUATAN PELET LELE DAN PELET IKAN BERSISIK MENGGUNAKAN BIOAKTIVATOR DARI CAMPURAN CAIRAN EMPEDU SAPI, URIN SAPI DAN DARAH SAPI. Seminar Nasional Call For Papers dan Pameran Hasil Penelitian dan Pengabdian Kemenristek Dikti RI. pp. 142-147. ISSN 978-602-60245-0-3

[img]
Preview
Text
Proseding callpaper ttahun ke 3 2017.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Petani ikan di Dusun Tirto Desa Triharjo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul DIY terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok ikan “Tirto Manungggal” dan Kelompok Ikan “Mino Tirto”. Dalam aktivtasnya kelompok ikan “Tirto Manunggal” memelihara ikan Lele dan Kelompok ikan” Mino Tirto” memelihara ikan bersisik serperti Gurameh dan Nila. Saat ini kedua kelompok ikan tersebut agak kurang berkembang, hal ini disebabkan karena biaya pakan ikan (pelet) yang ada dipasaran sangat tinggi yaitu Rp. 10.000/kg untuk lele dan Rp. 8.500 untuk pakan ikan nila atau ikan guremeh. Pembuatan pelet ikan pernah dilakukan oleh kelompok ikan di dusun Tirto ini, namun kualitas dari hasil peletnya kurang memuaskan yaitu biaya produksi masih tinggi (hanya bisa menghemat ± 10% dari harga pelet pabrikan), tekstur pelet menjadi padat dan keras sehingga ikan tidak mau makan dan cepat tenggelam, waktu simpan singkat karena cepat kena jamur. dan pertumbuhan ikan lambat. Saat ini kelompok ikan Tirto Manunggal dan kelompok ikan “Mino makmur” sudah mulai lagi untuk mencoba pembuatan pelet sendiri dengan cara memfermentasi semua bahan baku menggunakan bioaktivator yang dibuat dari campuran cairan empedu sapi,urin sapi dan darah sapi. Adapun tujuan dari fermentasi ini adalah agar kualitas pelet menjadi lebih baik yaitu tektur pelet lebih lunak, kandungan nutrisi bertambah, dan waktu simpan lebih lama. Berdasarkan ujicoba yang telah dilakukan terhadap pelet fermentasi yang dihasilkan adalah 1). Pelet tidak mudah menjamur, pelet menjadi lebih lunak, kandungan nutrisi pelet bertambah, dan selera makan ikan meningkat. 20. Pelet bisa mengapung lebih dari 5 menit. 3). Warga kelompok merasa puas terhadap pelet yang dihasilkan.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Bioaktivator, fermentasi, pelet
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Depositing User: ST.,MT GUNAWAN MADYONO PUTRO
Date Deposited: 26 Jul 2018 02:28
Last Modified: 26 Jul 2018 02:28
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/15551

Actions (login required)

View Item View Item