AGENG, DAVID BAWONO (2014) PERANCANGAN ULANG ALAT PENGIRAT KULIT PELEPAH SALAK. Other thesis, Univesitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (15kB) | Preview |
Abstract
Proses pengiratan yang dilakukan oleh para pengrajin anyaman masih
menggunakan alat yang sederhana, yaitu untuk mengirat masih menggunakan pisau irat
biasa adapun alat pengirat yang sebelumnya juga masih menggunakan tenaga manusia
sebagai penggeraknya, sehingga dalam jangka waktu yang lama para pengrajin akan
merasa kelelahan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang ulang alat pengirat kulit
pelepah salak yang bisa mempersingkat waktu pengiratan, mempermudah proses
pengiratan.
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk perancangan ulang alat
pengirat kulit pelepah salak ini yaitu dengan menggunakan model design Nigel Cross.
Pengembangan dengan menggunakan model desain ini diawali dengan
mengklasifikasikan tujuan-tujuan dari perancangan ulang alat pengirat kulit pelepah
salak dan menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batasan-batasan sistem
rancangan produk yang baru, setelah itu menyusun kebutuhan ini bertujuan untuk
membuat spesifikasi dari responden untuk merancang ulang alat pengirat kulit pelepah
salak, kemudian menetapkan karakteristik yang bertujuan untuk menentukan target apa
yang akan dicapai sehingga dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen,
kemudian membangkitkan alternatif dari alat pengirat kulit pelepah salak desain baru
sehinga dapat memperluas solusi alternatif bahan, kemudian akan dievaluasi untuk
dipilih yang mana yang terbaik, dan langkah terakhir adalah melakukan rincian
perbaikan-perbaikan dari alat pengirat kulit pelepah salak yang sesuai dengan konsep
rancangan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa pemakaian alat pengirat
kulit pelepah salak desain baru lebih menguntungkan dalam segi waktu, dengan waktu
yang dibutuhkan dari yang semula 3 menit untuk 1 batang bahan baku menjadi 1 menit
untuk ±1 batang bahan baku. Dari segi tenaga yang semula mengirat dengan
menggunakan pisau sederhana sebagai pengirat setelah dilakukan perancangan alat
maka para pengrajin tinggal menekan tombol on maka , sehingga pengrajin bisa
langsung menaruh bahan baku ke alat pengirat kulit pelepah salak, sehingga pengrajin
tidak harus banyak mengeluarkan banyak tenaga untuk mengirat. Pada rancangan alat
alternatif III ini adalah alternatif terbaik yang terpilih Total harga penjualan
berdasarkan besar pengadaan untuk alat pengirat kulit pelepah salak desain baru senilai
Rp. 6.464.700,-
Kata kunci: Alat pengirat kulit pelepah salak, Nigel Cross, Perhitungan QFD
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 21 May 2018 06:37 |
Last Modified: | 24 May 2018 04:49 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/15171 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |