ANALISA ANOMALI RESIDUAL DATA GAYABERAT DALAM PENENTUAN CEKUNGAN PADA DAERAH CEKUNGAN MELAWI-KETUNGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Sutrasman, Kartiko Priambodo (2016) ANALISA ANOMALI RESIDUAL DATA GAYABERAT DALAM PENENTUAN CEKUNGAN PADA DAERAH CEKUNGAN MELAWI-KETUNGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (54kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Cekungan Melawi-Ketungau merupakan salah satu dari sekian banyak cekungan di Indonesia yang berpotensi menghasilkan hidrokarbon. Penelitian ini menggunakan metode gayaberat yang digunakan untuk memperkirakan keberadaan cekungan dan kedalaman basement dengan analisa lanjutan berupa analisis spektrum dan moving average. Pengolahan data dimulai dari data Anomali Bouger yang kemudian dilanjutkan dengan analisis spektrum sehingga menghasilkan kedalaman regional dan residual, serta menghasilkan nilai estimasi lebar jendela untuk pemisahan anomali regional dan residualnya. Berdasarkan nilai anomali residual tersebut maka dapat diinterpretasikan hasil pengolahan data tersebut baik secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil pengolahan data maka didapatkan kedalaman anomali regional sebesar 15,17 km yang merupakan bidang kerak bawah hingga basement, sedangkan kedalaman anomaly residual sebesar 3,77 km yang menggambarkan top basement dan sedimennya. Pada daerah penelitian didapatkan 3 cekungan yaitu Cekungan Ketungau dengan informasi ketebalan sedimen mencapai 7 km, Cekungan Melawi yang mencapai 6 km, dan Cekungan Mandai yang mencapai 8 km. Dengan densistas sedimen yang didapatkan berkisar 2,55 – 2,69 gr/cc. Kata kunci: Cekungan Ketungau-Melawi, Metode Gayaberat, Analisis Spektrum, Anomali Residual ABSTRACT Melawi-Ketungau Basin is one of the many basins in Indonesia, which is potential to produce hydrocarbons. This study use gravity method to show the existence of the basin and the depth of the basement with further analysis such as spectrum analysis and moving average. The data processing begins from the Bouger Anomaly data followed by spectrum analysis, and the result are regional and residual depth, and also the window width estimation for separating the regional and residual anomalies. Based on the residual anomaly, it can be interpreted both qualitatively and quantitatively. The result of the processing, the regional depth is 15,17 km which show the bottom crust to basement, and the residual depth is 3,77 km which show the top basement to sediment. It obtained 3 basins in the research area, Ketungau Basin which has a sediments thickness reaching 7 km, Melawi Basin reach 6 km, and Mandai Basin reach 8 km. The density of the sediments about 2,55 – 2,69 gr/cc. Keywords: Melawi-Ketungau Basin, Gravity Method, Spectrum Analysis, Residual Anomaly

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 18 May 2016 07:24
Last Modified: 18 May 2016 07:24
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1507

Actions (login required)

View Item View Item