Prasetyo, Hermawan Agus (2013) GAOLOGI DAN STUDI LINGKIJNGAN PENGENIDAPAN BERDASARKA}I ANALISB MASERAL BATUBARA DAERAH LEMPENANG, KECAMATAI\ TEWEH TIMUR, KABTJPATEN BARITO UTARA, PROVINSI KALIMAI\TAN TENGAH. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
| Preview | Text ABSTRAK HERMAWAN AGUS PRASETYO.pdf Download (21kB) | Preview | 
Abstract
Lokasi  penelitian  berada  dalam  wilayah konsesi  eksplorasi  PT  Bharinto  Ekatama
Daerah  Lempenang,  Kecamatan  Teweh  Timur,  Kabupaten  Barito  Utara,  Provinsi
Kalimantan  Tengah. Secara  koordinat  geografis  terletak  pada  115
O
23’  0.00’’ - 115
O
25’
06.0’’  BT,  0
O
51’  33.0’’ – 0
O
53’  43.2’’ LS  ,  pada koordinat  UTM  321000 – 324000,
9905000 – 9901000  dengan  proyeksi  UTM  WGS84  50  M. Tujuan  dilaksanakannya
penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  kondisi  geologi,  mengetahui struktur  geologi  yang
berkembang,  serta  mengetahui  lingkungan  pengendapan  batubara  daerah  Lempenang
berdasarkan  nilai  GI (Gelification  Indeks) dan  TPI (Tissue  Preservation  Indeks) yang
dihitung  berdasarkan  kandungan  atau  komposisi  maseral  pada  batubara yang  didukung
dengan aspek – aspek penentu lingkungan pengendapan lainnya.
Terdapat dua satuan bentuk asal dan dua satuan bentuk lahan yaitu: bentukan asal
struktural dengan satuan bentuklahan Perbukitan Struktural (S1), dan bentukan asal fluvial
dengan bentuklahan Tubuh Sungai (F1).
Stratigrafi daerah telitian terdapat tiga satuan batuan tidak resmi dan satu endapan
aluvial, yaitu urutan dari tua ke muda adalah sebagai berikut, Satuan batupasir a Pulaubalang
berumur Miosen Awal bagian akhir. Satuan batulempung Pulaubalang yang diendapkan pada
kala Miosen Awal bagian akhir. Satuan batupasir b Pulaubalang yang diendapkan pada kala
Miosen Tengah, serta yang paling muda adalah endapan aluvial berumur Holosen.
Struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian berupa lipatan dengan nama
sinklin menunjam Upright Horizontal Fold, kemudian terdapat antiklin dengan nama lipatan
Upright  Gentle  Plunging  Fold dengan sumbu  kedua  lipatan relatif  baratdaya - timurlaut,
dengan arah tegasan relatif baratlaut – tenggara.
Berdasarkan aspek fisik, kimia dan biologi penentu lingkungan pengendapan, secara
umum ketiga satuan batuan masuk ke dalam lingkungan Tidal Delta Plain (Allen 1998) dan
secara  spesifik  satuan  batupasir a masuk  ke  dalam lingkungan lower  delta  plain (Horne
1998) dengan fosil penciri Florschuetzia trilobata, Florschuetzia levipoli, dan Acrostichum
aureum type. Sedangkan pada satuan batulempung Pulaubalang masuk ke dalam lingkungan
pengendapan lower  delta  plain dengan  fosil  penciri Acrostichum  aureum  type,  sedangkan
secara  analisis  maseral  memiliki  nilai  TPI  relatif  sedang  (0.29% - 7.71%)  dan  nilai  GI
37.56% - 84%,  dengan  stadium  lingkungan  pengendapan limnic pada lower – upper
shoreline  zone dengan  sistem deepwater aquatic  system.- wetland. Sedangkan  kondisi
pengendapan  batubara  pada  satuan  batupasir b Pulaubalang  masuk  ke  dalam lingkungan
pengendapan transitional lower delta plain dengan nilai TPI relatif sedang (1.74% - 1.86%)
dan  nilai  GI  31.53% - 313%,  dengan  stadium  lingkungan  pengendapan bog pada upper –
lower shoreline zone dengan sistem wetland - deepwater aquatic system.
Kata Kunci : Geomorfologi, Stratigrafi, Maseral, Lingkungan Pengendapan
| Item Type: | Thesis (Other) | 
|---|---|
| Subjek: | Q Science > QE Geology | 
| Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry | 
| Depositing User: | Mr Suninto Prabowo | 
| Date Deposited: | 18 May 2016 07:33 | 
| Last Modified: | 18 May 2016 07:36 | 
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1504 | 
Actions (login required)
|  | View Item |