KOMBINASI ZAT PENGHAMBAT PENCOKLATAN DAN SUKROSA TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET PISANG MAS KIRANA (Musa acuminata C.) SECARA IN VITRO

BASKARA, DOFAN RIZKI (2018) KOMBINASI ZAT PENGHAMBAT PENCOKLATAN DAN SUKROSA TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET PISANG MAS KIRANA (Musa acuminata C.) SECARA IN VITRO. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (204kB) | Preview
[thumbnail of Lembar Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (198kB) | Preview
[thumbnail of Abstrak.pdf]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (156kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (84kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Pisang Mas Kirana (Musa acuminata C.) adalah salah satu tanaman buah tropis
yang sudah populer di masyarakat, yang sangat potensial dikembangkan di
Indonesia. Perbanyakan pisang secara vegetatif dapat dilakukan secara kultur
jaringan. Permasalahan kultur jaringan pisang adalah pencoklatan pada media
akibat zat fenolik sehingga perlu dilakukan penambahan zat penghambat
pencoklatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi pemberian zat
penghambat pencoklatan dan sukrosa terhadap pertumbuhan planlet pisang mas
kirana. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta dimulai pada bulan
Maret - Juni 2017. Metode penelitian dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap)
dua faktor + 1 kontrol. Faktor pertama terdiri atas 3 aras yaitu PVP 75 g/L,
Vitamin C 0,50 ppm, Arang Aktif 1g/L ,sedangkan faktor kedua terdiri atas 3 aras
yaitu sukrosa 15 g/L, 20 g/L dan 25 g/L. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3
kali. Data diuji dengan anova dan uji dengan DMRT pada taraf 5%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara zat penghambat
pencoklatan dan konsentrasi sukrosa pada pertumbuhan planlet. Pemberian zat
penghambat pencoklatan dan sukrosa pada media MS nyata lebih baik
dibandingkan kontrol ditunjukan pada persentase planlet hidup, panjang akar,
jumlah tunas, bobot kering, tingkat pencoklatan. Pemberian zat penghambat
pencoklatan Vitamin C menghasilkan jumlah tunas, berat basah, berat kering
lebih tinggi dibandingkan dengan PVP (polyvinylpyrrolidone) dan arang aktif.
Penambahan sukrosa dalam konsentrasi 20 g/L dan 25 g/L nyata lebih baik
dibandingkan dengan pemberian konsentrasi 15 g/L, ditunjukan pada
pertumbuhan panjang akar.
Kata Kunci : Pisang mas kirana, Kultur jaringan, Zat Penghambat Pencoklatan
,Sukrosa

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 05 Apr 2018 02:02
Last Modified: 05 Apr 2018 02:02
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14861

Actions (login required)

View Item View Item