PENENTUAN PEMODELAN 2D MAGNETOTELURIK BERDASARKAN ANALISIS ROTASI PADA AREA POTENSI MINYAK DAN GAS DI PULAU SAWU, NUSA TENGGARA TIMUR

Dwiyantoro, Rizky Ramadhan (2018) PENENTUAN PEMODELAN 2D MAGNETOTELURIK BERDASARKAN ANALISIS ROTASI PADA AREA POTENSI MINYAK DAN GAS DI PULAU SAWU, NUSA TENGGARA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK .pdf

Download (236kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (176kB) | Preview
[img]
Preview
Image
IMG_0001.jpg

Download (9MB) | Preview

Abstract

Potensi minyak dan gas (migas) di Nusa Tenggara Timur khususnya pada daerah Cekungan Sawu dan sekitarnya, dapat diprediksi dengan penelitian geofisika secara detil dan terintegrasi. Metode Magnetotelluric (MT) merupakan salah satu dari metode geofisika untuk kegiatan survei awal migas. Metode ini mampu menafsirkan gejala geologi bawah permukaan berdasarkan perbedaan nilai tahanan jenis batuan secara lebih dalam hingga 5 - 10 km. Kelemahan dari metode ini adalah signal to noise ratio yang rendah yang disebabkan oleh sumber sekunder. Data mengandung noise menyebabkan penurunan nilai koherensi. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk mereduksi noise agar mengahasilkan data yang baik. Zona Mekanisme sumber induktif (5 Hz – 1 Hz) menyebabkan trend nilai tahanan jenis bawah permukaan tidak representatif. bumi yang bervariasi terhadap kedalaman dan arah strike menyebabkan perbedaan antara arah pengukuran dengan kondisi bawah permukaan. Analisis peningkatan nilai koherensi dilakukan pada 22 titik pengukuran MT di Pulau Sawu dan sekitarnya, NTT. Kenaikan nilai koherensi terjadi pada seluruh titik pengukuran MT (SW 01 – SW 22) dengan nilai koherensi rata-rata sebesar 90,66% atau 0.9 (Excellent coherence). Rotasi impedansi dapat memperkirakan arah strike bawah permukaan dengan jenis rotasi secara Principal axis (strike angle) dan user defined (Fix angle). Analisis rotasi menghasilkan dua jenis penampang yang berbeda dari model tanpa rotasi (raw) dan model kombinasi dari ketiga jenis data. Pemodelan inversi dilakukan dengan batas estimasi kedalaman sebesar (102 Hz - 10-2 Hz) untuk seluruh titik sehingga menghasilkan model dengan kedalaman yang sama sebesar 10 km. Jenis model terbaik pada lintasan 1 adalah model tanpa rotasi (Raw data) penentuan mengacu dari nilai kualitas rata-rata sebesar 85 % dan model terbaik dari lintasan 2 yaitu strike angle dengan persentase rata-rata 87.18 %. Artinya kedua jenis model tersebut representatif untuk dilanjutkan untuk tahap interpretasi Kata kunci : Metode Elektromagnetik, Magnetotelurik, Tahanan Jenis, Rotasi Impedansi

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 22 Feb 2018 08:16
Last Modified: 22 Feb 2018 08:16
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14550

Actions (login required)

View Item View Item