EVALUASI SETTING DEPTH CASING PRODUKSI SUMUR “SDS-9” LAPANGAN PANAS BUMI “PAUH”

SAPUTRA, SEPTIAN DWI (2018) EVALUASI SETTING DEPTH CASING PRODUKSI SUMUR “SDS-9” LAPANGAN PANAS BUMI “PAUH”. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
1. Cover.pdf

Download (380kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. Lembar Pengesahan.pdf

Download (325kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. Abstrak.pdf

Download (432kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. Daftar Isi.pdf

Download (371kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Evaluasi setting depth casing bertujuan untuk mendapatkan titik optimum pada sumur panasbumi, dimana titik optimum pada sumur panas bumi adalah hal penting agar operasi pemboran aman, efisien, dan optimal. Pada sumur SDS-9 dilakukan analisa untuk mengetahui penyebab dari penggunaan trayek liner yang terlalu banyak dan terlalu panjang. Dilihat dari data pemboran pada Sumur SDS-9 tipe alterasi didominasi oleh argilik dan silika hampir selalu ditemukan pada setiap interval kedalaman ( 50-1602 ) mKU, dimana sangat mempengaruhi jalannya pemboran karena tipe alterasi ini bersifat washout, sticky dan brittle. Setting depth casing produksi aktual sumur SDS-9 berada pada kedalaman 897,6 mMD / 856,1 mTVD. Zona produktif diperkirakan berada pada kedalaman 1602 mMD/ 1435,8 mTVD/ -522.2 mdpl. Dari data Sumur SDS-9 titik kedalaman Setting depth casing production tidaklah optimum dikarenakan titik kedalaman casing shoe production dan feed zone ( zona produktif ) terlalu jauh. Sumur SDS-9 juga terdapat enam trayek dan tiga diantaranya adalah perforated liner. Dalam evaluasi setting depth casing produksi pada sumur SDS-9 lapangan Panas Bumi “PAUH” dibutuhkan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yaitu temperatur lumpur minimal 65,6 oC/ 150 oF, hasil analisa mineral indikator (epidot), dan intensitas mineral alterasi. Berdasarkan data pemboran, temperatur lumpur yang keluar mencapai 65,6 oC/150 oF dimulai pada kedalaman 1143 mMD/1055,65 mTVD. Mineral sekunder (epidot) pertama kali dijumpai pada kedalaman 1494 mMD dengan intensitas alterasi sebesar 70%. Dari hasil evaluasi sekenario 1 (satu) sumur SDS-9 disarankan casing setting depth optimum yaitu; stove pipe casing 30” (0-42 mMD), surface casing 20” (0-395 mMD), casing production 13 3/8” kedalaman (0-1494 mMD) dan perforated liner 10 ¾” pada kedalaman (1444mMD – 1970 mMD). Dari Hasil evaluasi sekenario 2 (dua) sumur SDS-9 disarankan setting depth casing optimum yaitu; stove pipe casing 30” (0-42 mMD), surface casing 20” (0-395 mMD), casing production 13 3/8” kedalaman (0-897 mMD), blind liner 10 ¾” pada kedalaman 844-1494 mMD dan perforated liner 8 5/8” kedalaman (1444 mMD-1970 mMD). Pada sekenario 2 (dua) total volume semen yang dibutuhkan sebesar 127,77 bbl. Dengan hasil evaluasi konstruksi sumur SDS-9 lebih efisien dan optimum apabila menggunakan 4 trayek atau 5 trayek daripada 6 trayek.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 13 Feb 2018 04:55
Last Modified: 13 Feb 2018 04:55
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14528

Actions (login required)

View Item View Item