Ikhwan, Fajar Nur (2018) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2012-2016. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
cover.pdf Download (163kB) | Preview |
Preview |
Text
Abstrak.pdf Download (161kB) | Preview |
Preview |
Text
lembar pengesahan.pdf Download (791kB) | Preview |
Preview |
Text
Daftar Isi.pdf Download (103kB) | Preview |
Abstract
Analisis terhadap kinerja keuangan pemerintah kabupaten/kota
merupakan informasi yang penting terutama untuk membuat kebijakan dalam
pengelolaan keuangan daerah dan menilai apakah pemerintah kabupaten/kota
berhasil mengelola keuangannya dengan baik, serta memberikan dampak yang
positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Kinerja dari sebuah pemerintahan
menunjukan bagaimana pelaksanaan dari otonomi daerah tersebut berjalan,
sehingga hal tersebut sangat penting untuk dilihat dan diukur. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan daerah Kabupaten Sleman
berdasarkan Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal, Rasio Aktivitas, Rasio
Efektivitas, Rasio Efisiensi dan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian adalah di
Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman. Data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa Laporan APBD dan Laporan Realisasi
Anggaran tahun 2012-2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala interval
Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal Tim Fisipol UGM, Rasio Derajat Desentralisasi
Fiskal Kabupaten Sleman tergolong dalam kategori cukup, karena masih berada
dalam skala interval 20,01 – 30,00%. Rata-rata DDF dari tahun 2012-2016 sebesar
24,34%. Rata-rata Rasio Aktivitas Belanja Pembangunan (12,27%) lebih kecil
dibandingkan dengan Rasio Aktivitas Belanja Rutin (85,09%). Rasio
Efektivitas PAD Efektivitas Kinerja Keuangan Kabupaten Sleman sudah sangat
efektif karena rata-rata efektivitasnya di atas 100% yaitu 112,77%. Rata-rata
tingkat rasio efisiensi selama lima tahun terakhir menunjukkan angka 91,35%,
sehingga dapat dikatakan Pemerintah Kabupaten Sleman kurang efisien dalam
mengelola APBD dan kinerja daerah dalam memungut PAD kurang efisiensi.
Rasio Kemandirian Daerah Kabupaten Sleman menunjukkan tingkat kemandirian
dari tahun 2012-2016 yang cenderung semakin meningkat. Rata-rata tingkat
rasio kemandirian daerah selama lima tahun terakhir menunjukkan angka
32,99%, sehingga dapat dikatakan konsultatif, dimana campur tangan
Pemerintah pusat sudah mulai berkurang karena daerah dianggap sedikit lebih
mampu melaksanakan otonomi daerah.
Kata Kunci:Kinerja, Keuangan Daerah, Pengelolaan, APBD
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Management |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 25 Jan 2018 07:23 |
Last Modified: | 01 Sep 2023 06:53 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14398 |
Actions (login required)
View Item |