DEDI PURNAMA, KRISTIAN (2015) PENELITIAN LABORATORIUM ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN GYPSUM TERHADAP COMPRESSIVE STRENGTH DAN SHEAR BOND STRENGTH ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN GYPSUM TERHADAP COMPRESSIVE S ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN GYPSUM TERHADAP TRENGTH DAN SHEAR BOND STRENGTH SEMEN PENGEBORAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
Abstrak.pdf Download (7kB) | Preview |
Abstract
Perencanaan slurry semen adalah salah satu faktor penentu keberhasilan operasi penyemenan. Slurry semen harus disesuaikan dengan kondisi sumur.Untuk itu, semen dasar yang sudah diklasifikasikan oleh API perlu diubah sifatsifatnya. Sifat-sifat semen tersebut dirubah dengan menambahkan bahan aditif ke dalam campuran semen dasar. Bahan aditif yang selama ini dipakai adalah bahanbahan yang telah dispesifikasi oleh API dengan harga relatif mahal. Hal ini mendasari usaha untuk mencari dan memanfaatkan potensi endapan bahan-bahan lokal sebagai bahan aditif semen pengeboran, salah satunya adalah Gypsum. Penelitian ini dilakukan pada skala laboratorium untuk menguji pengaruh penambahan Gypsum Terhadap Compressive Strength dan Shear Bond Strength semen pengeboran. Pada dasar teori yang digunakan penulis sebagai acuan penelitian dinyatakan bahwa bahan aditif Gypsum mampu memperkuat baik Compressive Strength maupun Shear Bond Strength. Selain itu juga menaikkan (memperbaik) sifat-sifat semen pengeboran yang lainya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah. Densitas slurry semen pengeboran, setelah ditambah aditif, naik dari 15,24 ppg menjadi 15,29 ppg, 15,35 ppg, 15,38 ppg, dan 15,47 ppg. Plastic Viscosity semen dasar turun dari 65 cp menjadi 65 cp, 49 cp, 41 cp, dan 30 cp. Yield Point semen pengeboran naik, Yield Point berubah dari 79 lb/100ft 2menjadi 85 lb/100ft2, 124 lb/100ft , dan 202 lb/100ft 2. Kandungan air bebas terjadi peningkatan dari 1,5 ml menjadi 2,3 ml, 2,7 ml, dan 3 ml 3,4 ml. Kadar filtrat filtrat yang terbebas dari semen pengeboran menunjukkan penurunan yang semula 8 ml, berubah menjadi 7,3 ml, 7,1 ml, 6,8 ml, dan 6,8 ml. Compressive Strength horizontal mengalami kenaikan strength dari 2.904,59 psi menjadi 2.915,61 psi, 3141,59 psi, 3.312,45 psi, dan 3.389,61 psi. Compressive Strength vertical mengalami kenaikan strength dari 3.002,30 psi menjadi 3.030,36 psi, 3.282,89 psi, 4.152,71 psi, dan 4.349,12 psi. Shear Bond Stregth mengalami kenaikan daya ikat terhadap casing dari 330,69 psi menjadi 385,81 psi, 649,46 psi, 1.179,47 psi, dan 1.587,33 psi. Menurut standar API ada beberapa batasan yaitu Volume Filtrat yang keluar dari slurry semen maksimal 20 ml, Compressive Strength minimal adalah 500 psi, dan Shear Bond Strength adalah 100 psi. Gypsum lokal ini secara teknis dapat dimanfaatkan sebagai bahan aditif semen pengeboran karena perubahanperubahan sifat fisik yang dialami slurry semen dasar memenuhi standar teknis yang ditentukan oleh API. Penggunaan bahan aditif baru ini tetap harus dikontrol dan disesuaikan dengan kebutuhan agar didapatkan rancangan slurry semen yang sempurna. 2, 163 lb/100ft2
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 18 May 2016 04:53 |
Last Modified: | 18 May 2016 04:53 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1439 |
Actions (login required)
View Item |