STUDI LABORATORIUM ANALISA SWELLING CLAY MENGGUNAKAN LUMPUR WATER BASED MUD PADA SUMUR ARUNG-1

WIBISONO, CHANDRA (2015) STUDI LABORATORIUM ANALISA SWELLING CLAY MENGGUNAKAN LUMPUR WATER BASED MUD PADA SUMUR ARUNG-1. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2. RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
2. RINGKASAN.pdf

Download (8kB) | Preview
[thumbnail of 0. COVER LENGKAP.pdf]
Preview
Text
0. COVER LENGKAP.pdf

Download (474kB) | Preview

Abstract

Permasalahan pada Sumur Arung-1 yang terjadi pada trayek 12,25 inch di
kedalaman 2.721 ft TVD hingga kedalaman 3.207 ft TVD yang disebabkan oleh
permasalahan clay reaktif. Hal ini diindikasikan adanya bit balling saat dilakukan
operasi round trip setelah menembus formasi Telisa. Operasi pemboran dalam
pelaksanaannya memakan waktu 117 hari dari perencanaan awal yaitu 20 hari
hingga mencapai kedalaman 5.092 ft TVD. Dalam hal ini perusahaan telah
mengalami kerugian waktu 97 hari pada biaya operasi pemboran.
Metodologi yang digunakan dalam studi laboratorium analisa swelling
clay menggunakan lumpur water based mud pada Sumur Arung-1 dapat ditinjau
dari dua aspek, yaitu dari sampel cutting dan lumpur pemborannya. Ditinjau dari
sampel cuttingnya menggunakan pengujian MBT dan XRD. Pengujian MBT
untuk menentukan apakah sampel cutting yang di uji tersebut reaktif atau tidak
yang dilihat dari harga CECnya, sedangkan pengujian XRD digunakan untuk
menentukan persentase mineral reaktif yang ada pada sampel claynya. Ditinjau
dari lumpur pemborannya, digunakan aditif KCl polimer yang dimulai dari
konsentrasi 2% berat lumpur, 4% berat lumpur, 6% berat lumpur, 8% berat
lumpur dan 10% berat lumpur guna mendapatkan jenis lumpur pemboran yang
optimum untuk formasi Telisa.
Dari hasil pengujian MBT cutting Sumur Arung-1 di laboratorium, sampel
tersebut dinyatakan sangat reaktif, hal ini dibuktikan dengan besarnya nilai CEC
yang melebihi ambang batas normalnya yaitu sebesar 53 meq/ 100 gr clay.
Kemudian dilakukan pengujian XRD dan didapatkan besarnya persentase dari
mineral reaktif clay sebesar 75% yang terdiri dari 65% montmorillonite, 4% illite
dan 6% kaolinite. Sebagai langkah penanggulangan untuk mengatasi problem
swelling clay, dilakukan studi laboratorium pembuatan lumpur WBM dengan
varian konsentrasi KCl yang dimulai dari konsentrasi 2% berat lumpur, 4% berat
lumpur, 6% berat lumpur, 8% berat lumpur dan 10% berat lumpur. Kemudian
dipilihlah lumpur yang optimum untuk formasi Telisa, yaitu lumpur KCl polimer
8% berat lumpur dengan persen swelling sebesar 11,88 %, linear time 47,36 jam
dan nilai MBT sebesar 15 meq/ 100 gr clay.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 18 May 2016 04:45
Last Modified: 18 May 2016 04:45
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1431

Actions (login required)

View Item View Item