Gantang N, Muhammad (2018) TEKNIS REKLAMASI BERDASARKAN TINGKAT KERUSAKAN LAHAN DAN KESUBURAN TANAH DI AREA PENAMBANGAN LEMPUNG DI DUSUN KLANGKAPAN II, DESA MARGOLUWIH, KECAMATAN SEYEGAN, KABUPATEN SLEMAN. Other thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 'VETERAN' YOGYAKARTA.
|
Text
cover.pdf Download (114kB) | Preview |
|
|
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (266kB) | Preview |
|
|
Text
intisari.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
Abstract.pdf Download (26kB) | Preview |
Abstract
Kegiatan penambangan tanah lempung di Dusun Klangkapan II belum menggunakan teknik penambangan yang baik, serta belum berorientasi pada penambangan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Kegiatan penambangan tersebut menyebabkan perubahan topografi yang dapat menyebabkan kerusakan lahan dan menurunnya kesuburan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisa besar tingkat kerusakan lahan; kesuburan lahan akibat penambangan tanah lempung; dan menentukan teknis model reklamasi lahan di Dusun Klangkapan II, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan pengharkatan dengan parameter yang digunakan untuk kerusakan lahan adalah relief dasar galian, kemiringan tebing galian, tinggi dinding galian, kondisi jalan, dan tutupan vegetasi. Sedangkan untuk kesuburan tanah parameter yang di gunakan adalah C-Organik, NTotal, KTK, P Tersedia, K-Total, Nisbah C/N dan pH tanah Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling berdasarkan sebelum dan sesudah adanya penambangan. Semua parameter yang ada diperoleh dengan cross check data di lapangan dan pemetaan lapangan. Kemiringan tebing galian, tinggi dinding, relief dasar galian, dan kondisi jalan didapatkan dari pengukuran di lapangan. Untuk parameter kesuburan tanah dilakukan uji laboratorium. Setelah dilakukan pengukuran kemudian dilakukan pemberian harkat, dari penetuan tersebut dapat ditentukan besar tingkat kerusakan lahan. Untuk kesuburan tanah dilihat dari seberapa penurunan dari tingkat kesuburan yang dipengaruhi oleh penambangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerusakan lahan area penambangan di Dusun Klangkapan II termasuk dalam kategori rusak berat dengan total nilai harkat 8 dari 5 parameter yang diteliti, dan tingkat kesuburan tanah menurun dari sedang ke sangat rendah dari 6 parameter yang diuji pada laboratorium. Hal utama yang mempengaruhi kerusakan dan kesuburan yang terjadi adalah kegiatan penambangan yang tidak berwawasan lingkungan. Arahan pengelolaan berupa pemodelan pembuatan teras dengan jenjang lebar teras sebesar 12 meter dan tinggi dinding teras setinggi 3 meter, untuk memperkuat stabilitas lereng dilakukan penanaman vegetasi dengan sistem pot/ lubang, berupa tanaman mangga di lahan bekas penambangan tanah lempung dengan tanaman bandotan sebagai tanaman penutup lahan. Serta pembuatan parit dan SPA untuk mengurangi aliran pemukaan yang dapat menyebabkan erosi. Pembuatan bak kontrol dari aliran SPA agar mengurangi endapan yang masuk ke sungai. Pengelolaan penambangan harus direncanakan dan dilaksanakan sehingga tidak meninggalkan lingkungan yang rusak setelah penambangan berakhir. Kata kunci : kerusakan lahan, kesuburan tanah, penambangan, tanah lempung.Clay mining activities in Dusun Klangkapan II have not used good mining techniques, nor have they been oriented towards environmentally sustainable mining. These mining activities cause topographic changes that can cause land damage and decline in soil fertility. The purpose of this research is to know and analyze the level of land damage; soil fertility due to clay mining; and determine the technical model of land reclamation in Klangkapan II Hamlet, Margoluwih Village, Seyegan Subdistrict, Sleman District, D.I. Yogyakarta. The research method used is survey and cultivation method with parameters used for land damage is bas relief of excavation, slope of excavation, height of excavation wall, road condition, and vegetation cover. As for soil fertility parameters used are C-Organic, N-Total, KTK, P Available, K-Total, Ratio C / N and soil pH Sampling technique used is purposive sampling based on before and after mining. All parameters are obtained by cross check data in the field and field mapping. The slope of the excavation cliff, the height of the wall, the bas-relief bas-relief, and the road conditions are obtained from the measurements in the field. For soil fertility parameters tested laboratory. After the measurement is then done giving the harvest, from the determination can be determined the level of land damage. For soil fertility is seen from how the decline of the fertility rate that is affected by mining. The results showed that the level of damage to the mining area in Dusun Klangkapan II was categorized as heavily damaged with a total value of 8 of 5 parameters studied, and the soil fertility rate decreased from moderate to very low from 6 parameters tested in the laboratory. The main thing that affects the damage and fertility that occur is mining activities that are not environmentally sound. Management directives are terrestrial modeling with 12 meters of terrace height and 3 meter high terrace height, to strengthen the stability of the slopes by planting vegetation with potting system, in the form of mango plant in the former land of clay mining with bandotan plant as land cover plant . As well as making trenches and SPAs to reduce the flow of surfaces that can cause erosion. Making a tub of control from the SPA flow to reduce the sediment entering the river. Mining management must be planned and executed so as not to leave the damaged environment after the mine has ended. Keywords: land degradation, soil fertility, clay, mining.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Sarimin Sarimin |
Date Deposited: | 23 Jan 2018 02:28 |
Last Modified: | 23 Jan 2018 02:28 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14307 |
Actions (login required)
View Item |