ANALISA SAMPEL CUTTING UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI TERJADINYA PROBLEM SWELLING PADA PEMBORAN SUMUR “RAF-1” LAPANGAN “AKP” DENGAN MENGGUNAKAN UJI XRD (X-RAY DIFFRACTION) DAN MBT (METHYLENE BLUE TEST)

FUADI, RASYID ANHAR (2018) ANALISA SAMPEL CUTTING UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI TERJADINYA PROBLEM SWELLING PADA PEMBORAN SUMUR “RAF-1” LAPANGAN “AKP” DENGAN MENGGUNAKAN UJI XRD (X-RAY DIFFRACTION) DAN MBT (METHYLENE BLUE TEST). Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (105kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (79kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (183kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Operasi pemboran sumur “RAF-1” lapangan “AKP” menembus formasi Cibulakan Atas pada kedalaman 1358 m hingga 1380 m dengan dominasi batuan shale berdasarkan data log, dimana batuan tersebut memiliki kecenderungan untuk swelling ataupun sloughing. Maka dari itu diperlukan analisa laboratorium untuk mengidentifikasi dari kandungan shale tersebut, yaitu dengan melakukan uji XRD (X-Ray Diffraction) dan MBT (Methylene Blue Test) pada sampel cutting. XRD (X-Ray Diffraction) bertujuan untuk mengidentifikasi mineral penyusun batuan dari sampel yang dianalisa. Sedangkan analisa MBT bertujuan untuk mengetahui tingkat kereaktifan sampel cutting dari harga Cation Exchange Capacity (CEC). Uji X-Ray Diffraction (XRD) yaitu dengan membiaskan sinar yang akan ditangkap oleh detektor kemudian diterjemahkan sebagai sebuah puncak difraksi dari mineral, dimana setiap mineral memiliki nilai puncak difraksi masing-masing berdasarkan handbooks of mineralogy, sedangkan analisa MBT dengan cara meneteskan campuran titrasi antara methylene blue dan sampel cutting kedalam kertas filter paper sampai blue halo tersebar ditepi tetesan. Dari hasil kedua analisa tersebut didapatkan jenis mineral clay dan tingkat kereaktifan clay pada sampel cutting. Berdasarkan hasil uji XRD-Bulk Analysis Sumur “RAF-1” pada kedalaman 1358 m hingga 1380 m teridentifikasi mineral yang dominan yaitu mineral Quartz dengan presentase rata-rata sebesar 36% hingga 61%, diikuti mineral Smectite dengan presentase rata-rata sebesar 17% hingga 32%, mineral Calcite dengan presentase rata-rata sebesar 9% hingga 49%, mineral Kaolinite dengan presentase rata-rata sebesar 7% hingga 14%, mineral mxed layer dengan presentase rata-rata sebesar 3% hingga 13%. Pada kedalaman 1364 m dan 1372 m terdapat komposisi mineral smectite dengan presentase yang tinggi dibandingkan dengan kedalaman lain yaitu dengan presentase 31% dan 32% sehingga perlu dilakukan analisa clay oriented. Hasil clay oriented dengan Ethylene Glycol (EG) yaitu mineral smectite mengalami pergeseran puncak peak. Pada kedalaman 1364 m mengalami pergeseran puncak (peak) yaitu berkisar 15,79 Å menjadi berkisar 18,43 Å dan pada kedalaman 1372 m mengalami pergeseran puncak (peak) yaitu berkisar 13.84255 Å menjadi berkisar 16.17 Å. Hasil uji MBT dari kedua sampel cutting tersebut diperoleh harga CEC masing-masing sebesar 20 meq / 100 gr clay, nilai tersebut membuktikan bahwa pada sampel cutting tersebut mineral clay nya bersifat reaktif dan dapat menyebabkan swelling. Jadi dari hasil analisa XRD dan MBT dapat disimpulkan bahwa pada sumur RAF-1 kedalaman 1364 m dan 1372 m mineral clay nya bersifat reaktif sehingga berpotensi menyebabkan problem berupa swelling clay.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 19 Jan 2018 06:47
Last Modified: 19 Jan 2018 06:47
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14287

Actions (login required)

View Item View Item