Pendugaan Lapisan Pembawa Airtanah denngan Metode Geolistrik dan Analisis Airtanah sebagai Pedoman Pembangunan Berkelanjutan di Dusun Blunyah Gede, Desa Sinduadi, Kec. Mlati, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Dhamayanti, Chatarina Indah and Pratiknyo, Puji (2017) Pendugaan Lapisan Pembawa Airtanah denngan Metode Geolistrik dan Analisis Airtanah sebagai Pedoman Pembangunan Berkelanjutan di Dusun Blunyah Gede, Desa Sinduadi, Kec. Mlati, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. In: Seminar Nasional Kebumian XII Fakultas Teknologi Mineral UPN “Veteran” Yogyakarta, 14 September 2017, Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Prosiding SEMNAS XII 2017 (3).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Dusun Blunyah Gede merupakan salah satu dusun di Kabupaten Sleman yang perkembangan pembangunan fisiknya cukup pesat. Lokasinya yang strategis, yakni berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta, menyebabkan banyak pihak tertarik untuk melakukan investasi di daerah ini. Hal tersebut terbukti dengan keberadaan infrastruktur seperti rumah sakit, pertokoan, perumahan dan sekolah. Pembangunan yang pesat akan mempengaruhi keberadaan dan kualitas airtanah pada daerah tersebut. Oleh sebab itu diperlukan adanya pemantauan potensi airtanah sebagai salah satu pedoman pembangunan fisik berikutnya. Metode yang digunakan untuk melakukan pemantauan keberadaan airtanah adalah metode geolistrik dan pembuatan peta airtanah guna mengetahui keberadaan lapisan yang diduga membawa airtanah dan arah aliran airtanah, sedangkan kualitas airtanah didapat dengan menguji sampel airtanah pada sumur-sumur warga. Parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas airtanah adalah TDS (Total Dissolved Solid), DHL (Daya Hantar Lisrik), pH, Mg (Magnesium), Fe (Besi), dan SO4 (Sulfat). Berdasarkan hasil pemetaan airtanah, diketahui bahwa tinggi muka airtanah pada Dusun Blunyah Gede dan sekitarnya berkisar antara 129 m - 153 m, sedangkan hasil analisis geolistrik menunjukkan bahwa lapisan pembawa airtanah berada pada kedalaman 2,3 – 11 m dan 34 - 58 m (titik geolistrik 1), 13 - 24 m dan 60 - 71 m (titik geolistrik 2), 20 - 48 m dan 63 - 79 m (titik geolistrik 3). Hasil uji laboratorium sampel airtanah pada sumur-sumur warga menunjukkan bahwa kualitas airtanah pada daerah Blunyah Gede baik dan layak untuk dipakai. Kata kunci : Pendugaan, Airtanah, Geolistrik PENDAHULUAN

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Oktavia Dewi Alfiani
Date Deposited: 19 Jan 2018 02:32
Last Modified: 22 Apr 2019 03:05
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14259

Actions (login required)

View Item View Item