KAJIAN ZONASI MINERAL DAN BATUBARA PADA KAWASAN PERTAMBANGAN MAJENANG-BANTARKAWUNG

Fanani, Yazid (2013) KAJIAN ZONASI MINERAL DAN BATUBARA PADA KAWASAN PERTAMBANGAN MAJENANG-BANTARKAWUNG. Masters thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (18kB) | Preview

Abstract

Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan berikut penyebaran informasinya. Sistem informasi geografi (SIG) merupakan tools yang praktis karena dapat menyimpan data yang mempresentasikan dunia nyata dan kemudian diproses sedemikian rupa sehingga akhirnya dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang sederhana. Data yang disajikan sangat membantu dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan aspek kewilayahan. Kedudukan Kawasan Majenang-Bantarkawung dalam lingkup pengelolaan pertambangan menjadi penting dan strategis karena mempunyai potensi bahan tambang yang cukup besar khususnya bahan galian mineral dan batubara. Hanya saja sampai saat ini belum ada upaya penataan kawasan pertambangan untuk mengoptimalkan pengelolaan bahan galian yang hasilnya dapat dimanfaatkan terutama untuk kemakmuran masyarakat. Zonasi kawasan pertambangan Majenang-Bantarkawung dilakukan dengan memberikan pembobotan (weighting) dan penilaian (scoring) pada parameterparameter kelayakan pertambangan yang dikerjakan dengan metode pertampalan (overlay). Parameter-parameter kelayakan pertambangan tersebut adalah : (1) Ketinggian lahan (6) Sungai dan Bangunan (2) Kemiringan lahan (7) Mata air dan Peresapan air (3) Rawan bencana longsor (8) Hutan dan Perkebunan (4) Ketebalan tanah penutup (9) Pemukiman (5) Air tanah (10) Penggunaan lahan pertanian Dari hasil overlay 10 parameter tersebut didapatkan zonasi pertambangan Majenang-Bantarkawung yang dibagi menjadi zona dapat diberi izin pertambangan, dapat diberi izin pertambangan dengan bersyarat, dan tidak dapat diberi izin pertambangan. Kabupaten Banyumas memiliki sebaran zonasi pengembangan pertambangan di 61 lokasi dengan 22 lokasi dapat diberi izin pertambangan, 19 lokasi dapat diberi izin pertambangan bersyarat, dan 20 lokasi tidak dapat diberi izin pertambangan. Kabupaten Cilacap memiliki sebaran zonasi pengembangan pertambangan di 74 lokasi dengan 36 lokasi dapat diberi izin pertambangan, 9 lokasi dapat diberi izin pertambangan bersyarat, dan 30 lokasi tidak dapat diberi izin pertambangan. Kabupaten Brebes memiliki sebaran zonasi pengembangan pertambangan di 53 lokasi dengan 22 lokasi dapat diberi izin pertambangan, 12 lokasi dapat diberi izin pertambangan bersyarat dan 19 lokasi tidak dapat diberi izin pertambangan. Kata kunci : Zonasi pertambangan, SIG, pembobotan dan penilaian

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 18 May 2016 04:23
Last Modified: 18 May 2016 04:23
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/1411

Actions (login required)

View Item View Item