ANALISIS KETIDAKSTABILAN LERENG PADA QUARRY TANAH LIAT MLIWANG BARAT BLOK I3 PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK, TUBAN, JAWA TIMUR

Windyaldi, Windyaldi and SAKSONO, Saksono and SUDARSONO, SUDARSONO and SAPTONO, Singgih and DWINAGARA, Barlian (2016) ANALISIS KETIDAKSTABILAN LERENG PADA QUARRY TANAH LIAT MLIWANG BARAT BLOK I3 PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK, TUBAN, JAWA TIMUR. JURNAL TEKNOLOGI PERTAMBANGAN, 2 (1). pp. 92-97. ISSN 2442-4234

[img]
Preview
Text
No. 16 Abstrak.pdf

Download (872kB) | Preview
[img]
Preview
Text
No. 16 Jurnal Nasional II.A.1.b.3.pdf

Download (8MB) | Preview

Abstract

PT. Semen Indonesia (PERSERO) Tbk, terletak di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada penambangan lereng lempung Mliwang Blok I3. Metode penambangan yang digunakan pada tambang Mliwang Blok I3 adalah metode quarry. Analisis dilakukan karena adanya longsor yang terjadi pada lereng di daerah Mliwang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan longsoran yang terjadi di Mliwang, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan lereng, dan memberikan rekomendasi dan usulan teknik yang berguna untuk mengantisipasi terjadinya longsor. Analisis ketidakstabilan lereng dilakukan menggunakan metode Bishop Simplified. Data masukan yang digunakan berupa kohesi, sudut gesek dalam, dan bobot isi yang diperoleh dari pengujian sampel tanah di Laboratorium Mekanika Tanah. Penentuan factor keamanan minimum menggunakan pedoman Departemen Pekerjaan Umum yaitu >1,35 untuk lereng tunggal serta >1,5 untuk lereng keseluruhan. Analisis dilakukan terhadap lereng actual. Berdasarkan nilai FK-nya ditemukan ketidakstabilan lereng tunggal pada jenis material lempung A pada kondisi jenuh yaitu 1,12. Sedangkan pada lereng keseluruhan nilai FK-nya juga belum aman yaitu 1,307 pada kondisi kering dan 0,527 pada kondisi jenuh. Hasil analisis menyimpulkan longsoran yang terjadi adalah longsoran busur. Faktor-faktor penyebab ketidakstabilan lereng adalah faktor geometri lereng dan kadar air yang tinggi pada lereng. Lereng harus diperbaiki geometrinya dan dilakukan penanganan terhadap kadar air pada lereng. Rekomendasi lereng yang aman untuk lereng keseluruhan didapatkan pada geometri lereng dengan tinggi 3 meter, lebar 3 meter, sudut kemiringan 15o pada lereng tunggal, sudut kemiringan 12o pada lereng keseluruhan. Sedangkan penanganan yang dilakukan dengan pembuatan horizontal drain hole dan dipasangkan pipa penyaliran lalu dialirkan pada trenching atau saluran air yang telah dibuat. Agar lereng lebih stabil dan kuat dilakukan penanaman dan pembuatan teras bangku untuk mengurangi erosi pada lereng. Kata kunci: Analisis kestabilan lereng, quarry, lempung

Item Type: Article
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: BARLIAN DWI NAGARA
Date Deposited: 09 Jan 2018 07:23
Last Modified: 10 Nov 2021 05:19
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/14078

Actions (login required)

View Item View Item