TEKNIK PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA PENAMBANGAN EMAS RAKYAT DENGAN MODEL PENGENDAPAN (SETTLING) DI DESA PANINGKABAN, KECAMATAN GUMELAR, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH

Brata, Achmid Anisa (2017) TEKNIK PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA PENAMBANGAN EMAS RAKYAT DENGAN MODEL PENGENDAPAN (SETTLING) DI DESA PANINGKABAN, KECAMATAN GUMELAR, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (27kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (64kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (44kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (92kB) | Preview

Abstract

Kegiatan penambangan emas secara tradisional di Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar berpotensi mencemari lingkungan perairan Sungai Tajum dikarenakan bahan merkuri (Hg) digunkan sebagai amalgamator dalam memisahkan bijih emas dari material pengotornya. Air limbah hasil proses amalgamasi tidak dilakukan pengolahan sebelum di buang ke Sungai Tajum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kadar pencemaran merkuri (Hg) dan TSS pada air limbah dan pada kondisi lingkungan perairan, menghitung efektivitas dengan menggunkan model pengendapan atau settling untuk menurunkan kadar merkuri (Hg) dan TSS dan menentukan arahan pengelolaan lingkungan yang dapat direkomendasikan untuk menurunkan kadar merkuri (Hg) dan TSS. Penelitian dilakukan secara survei deskriptif dengan pengambilan sampling air limbah secara simple random sampling dikarenakan limbah yang dihasilkan bersifat homogen. Air limbah yang diambil berasal dari 3 titik yaitu titik 32, 17 dan 26; sementara pada air permukaan pada titik S1, S2 dan S3. Data kadar pencemar pada air limbah yang telah diketahui, kemudian dilakukan pengolahan dengan menggunakan metode pengendapan (settling) untuk diketahui tingkat efektifitasnya. Nilai efektifitas diperoleh dengan membandingkan air limbah dengan air limbah yang sudah dilakukan pengolahan. Waktu pengendapan yang ditentukan berturut-turut adalah 1,2,3,4,5,6 jam dan 1,2,3,4 hari. Percobaan dilakukan dengan skala laboratorium. Untuk menentukan desain kolam unit yang direkomendasikan digunkan data hasil analisa efektifitas dan kondisi lingkungan. Hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas air limbah hasil proses amalgamasi memiliki kandungan merkuri sebesar 0,37571 mg/L dengan batas baku mutu 0,005 mg/L dan kadar TSS sebesar 43.700 dengan batas baku mutu 200 mg/L dan hasil untuk kualitas sungai sebesar 7534 mg/L (TSS) dan 0,3512 mg/L (Hg), yang artinya air limbah tersebut berpotensi mencemari lingkungan. Metode pengendapan yang digunakan memiliki nilai efektifitas diatas 98% dalam menurunkan kadar merkuri dan TSS. Pengelolaan yang direkomendasikan adalah dengan pembuatan kolam pengendapan A opsi 1 (dimensi 2m x 1,35m x 1m kapasitas 2800L) dan A opsi 2 (dimensi 4m x 2m x 1m kapasitas 8000L) waktu tinggal 3 & 12 jam dan kolam pengendapan B opsi 1 (dimensi 2,5m x 1,32m x 1m kapasitas 3300L) dan B opsi 2 (dimensi 4m x 2,5m x 1m kapasitas 9700L) dengan waktu tinggal terpilih adalah 3 & 12 jam. Kata Kunci : Amalgamasi, Merkuri (Hg), TSS, Pengendapan, Waktu Tinggal, Dimensi

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 27 Dec 2017 03:48
Last Modified: 27 Dec 2017 03:48
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13970

Actions (login required)

View Item View Item