KONSERVASI MATAAIR BERDASARKAN KAJIAN KARAKTERISTIK DAN POTENSI MATAAIR DI DESA DLINGO, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL, D. I. YOGYAKARTA

Lunanda, Grace (2017) KONSERVASI MATAAIR BERDASARKAN KAJIAN KARAKTERISTIK DAN POTENSI MATAAIR DI DESA DLINGO, KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL, D. I. YOGYAKARTA. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (263kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (451kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (189kB) | Preview

Abstract

INTISARI Peta Indeks Kekeringan Kabupaten Bantul tahun 2011, menunjukkan bahwa Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul merupakan daerah yang termasuk dalam kawasan dengan indeks kekeringan rawan – sangat rawan. Terdapat enam (6) mataair yang tersebar di Desa Dlingo dan digunakan oleh warga sehari-hari yang debitnya berkurang setiap musim kemarau, dan pengelolaannya masih belum efisien. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memetakan dan menganalisis karakteristik dan potensi mataair, serta teknik konservasi mataair yang tepat di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya metode survei dan pemetaan, wawancara, laboratorium, dan matematis. Karakteristik yang dikaji meliputi tipe mataair berdasarkan sifat pengaliran, debit, tenaga gravitasi, dan kualitas. Potensi mataair diketahui dari debit (kuantitas) mataair. Kualitas air dari mataair diketahui menggunakan analisis laboratorium dan uji langsung di lapangan. Parameter yang digunakan untuk analisis kualitas secara keseluruhan yaitu sifat fisik (warna, rasa, bau, temperatur, kekeruhan, dan TDS), sifat kimia (kesadahan (CaCO3), nitrat, dan pH)), dan sifat biologi (total coliform) dengan acuan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Teknik Konservasi mataair ditentukan berdasarkan penentuan daerah imbuhan menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air dan pengelolaan mataair dengan pendekatan secara agronomis dan teknik. Mataair di Desa Dlingo seluruhnya memiliki sifat pengaliran menahun. Debit mataair beragam, Mataair Koripan IIa 2,933 L/detik, Mataair Koripan IIb 3,879 L/detik, Mataair Koripan I 3,78 L/detik, Mataair Dlingo II 0,207 L/detik, Mataair Dlingo I 0,069 L/detik, dan Mataair Pokoh II 1,554 L/detik. Kualitas seluruh mataair sesuai standar bakumutu, kecuali parameter biologis yaitu total coliform. Potensi mataair dapat mencukupi kategori kebutuhan air domestik penduduk enam (6) dusun selama sepuluh (10) tahun ke depan dengan kebutuhan air penduduk masyarakat sebesar 139,283 liter/orang/hari. Teknik konservasi mataair yang dilakukan adalah pada daerah imbuhan dan sempadan dengan metode agronomis dengan menanam tanaman Beringin (Ficus benjamin) dan Bambu (Bambuseae), metode teknik dengan pembuatan lubang resapan, pembangunan bak penampung, serta pendekatan baik ke masyarakat dan pemerintahan. Kata Kunci: Mataair, Karakteristik Mataair, Potensi Mataair, Daerah Imbuhan Konservasi.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 14 Dec 2017 06:32
Last Modified: 14 Dec 2017 06:32
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13926

Actions (login required)

View Item View Item