PENGURANGAN PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK BERDASARKAN HASIL ANALISIS UKURAN FRAGMEN BATUAN PADA PELEDAKAN OVERBURDEN DI PT ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

PUTRA SESARINO, ARBASTYA (2017) PENGURANGAN PENGGUNAAN BAHAN PELEDAK BERDASARKAN HASIL ANALISIS UKURAN FRAGMEN BATUAN PADA PELEDAKAN OVERBURDEN DI PT ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER .pdf

Download (21kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text
PENGESAHAN.pdf

Download (923kB) | Preview
[img]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (127kB) | Preview

Abstract

Peledakan overburden PT. Adaro Indonesia menggunakan bahan peledak primer berupa Booster 400 g dan emulsion dengan campuran 70% emulsion matriks dan 30% ANFO yang memiliki Velocity of Detonation sebesar >5300m/s. PT. Adaro Indonesia memiliki ketentuan <50cm sebanyak 70%. Apabila peledakan yang dilakukan menghasilkan fragmen batuan dengan ukuran <50cm kurang dari 70% menyebabkan proses selanjutnya terganggu. Namun, apabila ukuran <50cm yang dihasilkan lebih dari 70%, bahan peledak yang digunakan menjadi berlebihan. Salah satu parameter yang mempengaruhi hasil dari ukuran fragmen batuan adalah Velocity of Detonation dari bahan peledak. Dalam operasi peledakan, penggunaan bahan peledak diharapkan se-minimal mungkin sampai ukuran fragmen batuan <50cm yang dihasilkan mendekati 70%, sehingga peledakan yang dilakukan menjadi optimal. Tujuan dari Penelitian ini adalah menganalisis produk bahan peledak yang digunakan, Menganalisis tingkat bahan peledak berdasarkan Velocity of Detonation yang sesuai, Menganalisis Geometri Peledakan yang sesuai dan pada akhirnya mendapatkan tingkat penggunaan bahan peledak yang rendah dengan ukuran fragmen batuan yang memenuhi kriteria. Pada pengukuran dilapangan, Velocity of Detonation didapatkan sebesar 4800m/s untuk produk dabex dan 5100m/s untuk produk Trojan. Ukuran fragmen batuan hasil peledakan dilapangan, memiliki ukuran <50cm sebanyak 86%, melebihi ketentuan perusahaan yaitu <50cm sebanyak 70%. Hal ini menyebabkan berlebihannya bahan peledak yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis, bahan peledak dengan kecepatan detonasi 3000m/s menghasilkan powder factor sebesar 0,1kg/m3, kecepatan detonsi 3400m/s sebesar 0,12kg/m3, kecepatan detonasi 4500m/s sebesar 0,15kg/m3 dan geometri peledakan yang di extend menghasilkan powder factor sebesar 0,13kg/m3. Hasil powder factor dari bahan peledak dan geometri yang telah dianalisis, menghasilkan powder factor yang lebih rendah dibandingkan dengan yang digunakan sekarang yaitu 0,15kg/m3. Dari analisis bahan peledak dengan metode Kuz-Ram, dihasilkan ukuran fragmen batuan <50cm pada kecepatan detonasi 3000m/s yaitu sebanyak 70%, kecepatan detonasi 3400m/s menghasilkan ukuran <50cm sebanyak 73%, kecepatan detonasi 4500m/s menghasilkan ukuran <50cm sebanyak 75%. Sedangkan, untuk geometri extend yang di analisis menghasilkan ukuran fragmen batuan <50cm sebanyak 71%. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa ukuran fragmen yang dihasilkan lebih rendah peledakan yang sekarang digunakan yaitu ukuran <50cm sebanyak 86%. Namun walaupun terjadi penurunan, hasil tersebut masih memenuhi ketentuan dari perusahaan yaitu ukuran <50cm sebanyak 70%.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 07 Dec 2017 06:46
Last Modified: 07 Dec 2017 06:46
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13903

Actions (login required)

View Item View Item