RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PENAMBANGAN ANDESIT SITE GUNUNG KUKUSAN DI CV. CENTRAL STONE PERKASA KABUPATEN KULON PROGO D.I. YOGYAKARTA

ASHSIDDIQQI, MUHAMMAD HASBY (2017) RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PENAMBANGAN ANDESIT SITE GUNUNG KUKUSAN DI CV. CENTRAL STONE PERKASA KABUPATEN KULON PROGO D.I. YOGYAKARTA. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (205kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (299kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (57kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (126kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN CV. Central Stone Perkasa sebagai salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan ingin memanfaatkan potensi lokal, khususnya potensi batu andesit di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam proses penambangan batu andesit CV. Central Stone Perkasa menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode kuari. Sistem penambangan dengan tambang terbuka sangat dipengaruhi oleh cuaca setempat, terutama curah hujan. Pada saat kondisi cuaca ekstrim berupa adanya curah hujan yang tinggi maka air hujan yang jatuh dapat menggenang di area penambangan dan mengalir ke jalan angkut serta ke daerah sekitar tambang yang letaknya lebih rendah. Oleh karena itu perlu dibuat rancangan sistem penyaliran tambang yang memadai dan disesuaikan dengan desain tambangnya, agar operasi penambangan dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan analisis data curah hujan tahun 2007-2016, diperoleh curah hujan rencana 153,303 mm/hari, intensitas curah hujan 26,817 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar 98,27 %. Luas daerah tangkapan hujan yang berpengaruh pada lokasi penelitian dibagi menjadi 4 daerah tangkapan hujan (DTH), sebagai berikut : DTH 1 = 0,02 km², DTH 2 = 0,05 km², DTH 3 = 0,06 km², dan DTH 4 = 0,08 km². Debit air limpasan pada setiap daerah tangkapan hujan sebagai berikut: DTH 1 = 0,134 m³/detik, DTH 2 = 0,335 m³/detik, DTH 3 = 0,268 m³/detik, dan DTH 4 = 0,358 m³/detik. Air hujan yang mengarah ke area penambangan dan masuk ke area penambangan perlu dibuat saluran terbuka untuk mengalirkan air limpasan ke luar dari area penambangan menuju kolam pengendapan dan sungai. Terdapat dua saluran terbuka dengan dimensi yang sama, yaitu : B (lebar permukaan saluran) = 1,40 m; B (lebar dasar saluran) = 0,70 m; d (ketebalan saluran) = 0,70 m; h (ketebalan aliran air)= 0,60 m; a (panjang dinding saluran) = 0,80 m. Disamping itu, terdapat satu gorong-gorong yang berfungsi untuk mengalirkan air limpasan melewati jalan angkut. Penampang gorong-gorong berbentuk lingkaran terbuat dari beton dengan diameter : d = 0,60 m. Air limpasan yang berasal dari saluran terbuka 1 sebelum dialirkan ke sungai dijernihkan terlebih dahulu pada kolam pengendapan. Dimensi kolam pengendapan mempunyai volume 1660 m3, dengan padatan yang berhasil diendapkan dalam waktu sehari adalah 17,79 m3/hari, sehingga pembersihan (pengerukan) endapan pada kolam pengendapan harus dilakukan setiap 94 hari sekali.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 06 Nov 2017 04:00
Last Modified: 06 Nov 2017 04:00
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13666

Actions (login required)

View Item View Item