ANDRIZA, FERDIKA (2017) ANALISIS GEOKIMIA BATUAN INDUK DAN STUDI KORELASI BATUAN INDUK – MINYAK BUMI BERDASARKAN DATA BIOMARKER PADA LAPANGAN “F”, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (212kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (140kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (194kB) | Preview |
Preview |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (434kB) | Preview |
Abstract
Lapangan “F” Cekungan Sumatera Tengah merupakan salah satu lapangan
penyumbang hasil hidrokarbon yang cukup baik. Lapangan ini terletak di sekitar
daerah Barat laut dari Cekungan Sumatera Tengah.
Adapun penelitian yang dengan data geokimia yakni mengetahui karakter
batuan induk yakni dengan mengetahui potensi batuan induk dengan melakukan
analisis TOC (Total Organic Carbon), Rock-eval Pyrolysis dan Vitrinite Reflectance
sehingga diketahui karakteristik batuan induk. Selanjutnya mengetahui karakter
geokimia minyak, kemudian mengetahui lingkungan pengendapan batuan induk dan
minyak bumi yang seterusnya dikorelasikan dengan menggunakan data Biomarker.
Selanjutnya dengan data geologi berupa Seismik 3D dan Log sumur menghasilkan Peta
Struktur Kedalaman dan Peta Isochore diketahui fase pengendapan batuan induk dan
penyebaran batuan induk
Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan sampel batuan induk Formasi BSH
dari sumur “FRD 1” dengan litologi shale merupakan batuan induk efektif dengan nilai
TOC > 1%wt, HI yang berkisar 150-315 mgHC/TOC pada (kedalaman 5.350-7.590
kaki) yang menghasilkan hidrokarbon dengan tipe kerogen II dan II/III. Batuan induk
tergolong matang dengan Ro berkisar (0,6-0,8%) dsn jendela minyak diperkirakan
terdapat pada kedalaman 6.000 kaki. Material organik shale berasal dari lakustrin
berupa alga yang bercampur dengan material darat. Minyak bumi dari sampel sumur
“N”, “T”, “A”, “P”, “S”, “O”, “U” dan “L” merupakan minyak dengan kandungan
geokimia yang baik dengan kandugan Alkane berkisar 67-78% dan pengotor yang
berkisar <12%. Minyak berasal dari material organik yang berasal dari lingkungan
lakustin dengan material alga yang ditunjukkan dengan adanya Botryococcane pada
Biomarker n-Alkana. Ke- 8 sampel minyak ini merupakan satu famili yang sama.
Adapun korelasi antara batuan induk- minyak bumi dengan menggunakan Biomarker
menunjukkan korelasi yang positif. Pada penampang seismik, Formasi BSH pada
lapangan “F” merupakan hasil pengendapan pada fase SynRift yang kemudian
mengalami orogenesa pada fase inversi. Umumnya formasi ini didapatkan pada
kedalaman berkisar 3.000-7.700 kaki dengan ketebalan 200-3.000 kaki.
Kata Kunci: Cekungan Sumatera Tengah, Batuan Induk, Geokimia, Biomarker
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 23 Oct 2017 03:36 |
Last Modified: | 23 Oct 2017 03:36 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13449 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |