KARAKTERISTIK ENDAPAN PALEOTSUNAMI BERDASARKAN ANALISIS SEDIMENTOLOGI DAN PALEONTOLOGI DAERAH WONOHARJO, KECAMATAN PANGANDARAN, KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT

FERRO SAPTA AJI, MEIZAR (2017) KARAKTERISTIK ENDAPAN PALEOTSUNAMI BERDASARKAN ANALISIS SEDIMENTOLOGI DAN PALEONTOLOGI DAERAH WONOHARJO, KECAMATAN PANGANDARAN, KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (347kB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (291kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (459kB) | Preview
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (694kB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki tingkat rawan
bencana sangat tinggi, hal ini di karenakan Indonesia berada pada pertemuan tiga
lempeng aktif utama di dunia, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan
lempeng Pasifik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada tsunami pada
masa lampau di selatan Jawa. Lokasi penelitian berada di desa Wonoharjo, Kecamatan
Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan aspek geomorfologi, daerah penelitian dibagi menjadi 4
bentuklahan yaitu tubuh sungai, beting gisik / beach ridge, depresi antar beting / swale,
dan rataan pasang surut. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas satuan endapan
aluvial (Qa) dan satuan anggota kalkarenit (Tmpl) dari formasi pamutuan.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode analisis granulometri, analisis Loss on Ignition (LOI), analisis foraminifera,
dan analisis mineralogi. Hasil analisis granulometri dan analisis LOI pada endapan
tsunami menghasilkan grafik vertikal yang menunjukkan perubahan grafik secara tibatiba
akibat dari adanya proses yang cepat yaitu tsunami. Analisis granulometri
menunjukkan endapan tsunami memiliki nilai mean antara 1,290 (medium sand) -
4,902 (very coarse silt), nilai sortasi antara 0,673 (moderately well sorted) - 1,892
(poorly sorted), nilai skewness antara 0,102 (fine skewed) - 0,610 (very fine skewed),
nilai kurtosis antara 1,109 (mesokurtic) - 2,106 (very leptokurtic). Analisis LOI
menunjukkan bahwa endapan tsunami memiliki kandungan material organik total
yang lebih tinggi dari endapan lain dengan nilai berkisar dari 17,36% dan tertinggi
bernilai 45,41%, sedangkan material karbonat total terendah bernilai 5,45% dan
tertinggi bernilai 6,54%. Hasil analisis mineralogi pada endapan tsunami menunjukkan
terdapatnya mineral glaukonit yang terbentuk pada lingkungan laut dan terbawa
karena proses tsunami. Analisis mineralogi menunjukkan bahwa endapan tsunami
terdiri dari kuarsa (20%), kalsit (25%), litik (20%), mineral berat (10%), glaukonit
(25%).
Kata kunci: paleotsunami, swale, beach ridge, sedimentologi, glaukonit.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: Q Science > QE Geology
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 23 Oct 2017 03:28
Last Modified: 23 Oct 2017 03:28
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13447

Actions (login required)

View Item View Item