Kajian Lingkungan Hidup Strategis Sektor Pertambangan Studi Kasus Pertambangan Batuan Basalt Di Kabupaten Banyumas

BARGAWA, Waterman Sulistyana (2014) Kajian Lingkungan Hidup Strategis Sektor Pertambangan Studi Kasus Pertambangan Batuan Basalt Di Kabupaten Banyumas. Prosiding Seminar Nasional Kebumian – IX. pp. 1-12. ISSN 978-602-8461-29-0

[img]
Preview
Text
2014-semnas_ftm-KLHS_Sektor_Pertambangan-batuan_ba.pdf

Download (627kB) | Preview

Abstract

Lokasi penelitian terletak di daerah Pengadegan Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas.Daerah ini memiliki potensi batuan basalt.Penambangan batuan basalt dapat meningkatkan penghasilan bagi masyarakat dan meningkatkan PAD bagi Pemda.Namun kegiatan penambangan tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Berdasarkan potensi dampak negatif terhadap lingkungan hidup, maka penerapan wilayah pertambangan batuan basalt di Desa Pengadegan Kecamatan Wangon perlu dilakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 39 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum KLHS. Tujuan penelitian adalah: (a) mengidentifikasi dan memberikan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program kegiatan pertambangan yang berpotensi menimbulkan resiko/dampak negatif terhadap lingkungan, (b) membuat data dan memberikan informasi referensi pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup usaha pertambangan batuan basalt di Desa Pengadegan Kecamatan Wangon. Metode penelitian meliputi: (a) pengumpulan dan penelaahan data sekunder, (b) pengumpulan dan penelaahan data primer, (c) pengolahan data, (d) menganalisis hasil pengamatan lapangan, (e) membuat kesimpulan dan rekomendasi. Berdasarkan penelitian daya dukung diperoleh data luas potensi basalt di lokasi penelitian sekitar 309ha, diperkirakan sumberdaya basalt sekitar 120.000.000m3.Batuan basalt bermanfaat untuk bahan bangunan dan ornamen. Berdasarkan ketebalan overburden dan letak batuan basalt dapat diterapkan sistem tambang terbuka dengan metode kuari. Kondisi hidrologi cukup baik dengan adanya sungai untuk irigasi areal persawahan. Berdasarkan penelitian daya tampung lingkungan hidup kegiatan penambangan berpotensi mengubah kualitas air sungai, udara, air permukaan, air tanah, terganggunya biota perairan, flora dan fauna terestrial maupun akuatik, serta kesuburan tanah. Penggalian berpotensi mengganggu bentang alam, kesuburan tanah, stabilitas tanah, berpotensi erosi dan sedimentasi.Kebijkan Rencana Program diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas Tahun 2011 – 2031.Penjabaran wilayah pertambangan Kabupaten Banyumas diatur pada Pasal 43 tentang kawasan pertambangan mineral bukan logam dan batuan. Penerapan kajian lingkungan hidup strategis kawasan pertambangan batuan basalt di Desa Pengadegan Kecamatan Wangon diharapkan dapat mengarusutamakan prinsip pembangunan berkelanjutan melalui efisiensi pemanfaatan sumber daya mineral.Rekomendasi diharapkan dapat menyempurnakan Kebijakan, Rencana dan Program kegiatan pertambangan basalt.Perbaikan yang dilakukan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan Kebijakan, Rencana dan Program kegiatan penambangan basalt

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Mathematics
Depositing User: Dr.Ir.MT WATERMAN BARGAWAN SULISTYANA
Date Deposited: 11 Oct 2017 01:17
Last Modified: 11 Oct 2017 01:17
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13235

Actions (login required)

View Item View Item