Krisna Putra, Aditya and Widada, Sugeng and Soesilo, Joko (2015) GEOLOGI DAN STUDI PROVENAN DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI NGRAYONG DAERAH JAMPRONG DAN SEKITARNYA, KECAMATAN KENDURUAN, KABUPATEN BLORA-TUBAN, JAWA TENGAH-JAWA TIMUR. Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA, 2 (3). pp. 66-73. ISSN 2356-024X
|
Text
2015_Jurnal Ilmiah Geologi PANGEA_Geologi dan Studi Provenan dan Lingkungan Pengendapan Formasi Ngrayong Daerah Jamprong dan Sekitarnya, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Blora-Tuban, Jawa Tengah-Jawa Timur.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Daerah telitian termasuk dalam wilayah yang berada di Zona Mandala Rembang. Secara administratif terletak di Daerah Jamprong dan Sekitarnya, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Blora-Tuban, Provinsi Jawa Tengah-Jawa Timur. Secara geografis terletak pada koordinat 567000 mE-572000 mE dan 9227000 mN-9233000 mN dengan luas daerah telitian ±30 km2. Secara geomorfik, daerah telitian dibagi menjadi satu satuan bentukan asal, yaitu bentukan asal struktural yang terdiri dari: subsatuangeomorfik perbukitan antiklin (S1), subsatuangeomorfik lembah homoklin (S2), dan subsatuangeomorfik perbukitan homoklin (S3). Pola pengaliran yang berkembang pada daerah telitian yaitu radial dan paralel. Stratigrafi daerah telitian terdiri dari tiga satuan batuan, dari tua ke muda adalah satuan batupasir Ngrayong berumur Miosen Tengah (N.10-N.12). Di atasnya diendapkan secara selaras satuan batugamping Bulu berumur Miosen Tengah (N.13-N.14), lalu diendapkan secara selaras satuan napal Wonocolo berumur Miosen Tengah-Akhir (N.14-N.17). Struktur geologi yang berkembang pada daerah telitian berupa struktur kekar, lipatan yaitu antiklin dengan jenis steeply inclined gentle plunging fold serta sesar mendatar kanan (diperkirakan). Hasil analisis provenan menunjukkan bahwa batupasir Formasi Ngrayong batuan asalnya yaitu batuan beku plutonik. Kedudukan tektonik batuan asalnya adalah Craton Interior. Arah arus purba (paleocurrent) berasal dari utara, sedangkan iklim purba (paleoclimate) daerah sumber batupasir Formasi Ngrayong adalah iklim lembab (humid). Mekanisme transportasi material asal batupasir formasi Ngrayong yang dominan adalah saltasi. Hasil analisis fasies pada Formasi Ngrayong menunjukkan bahwa asosiasi fasies di daerah telitian meliputi Subtidal, Intertidal, dan Supratidal, maka lingkungan pengendapan Formasi Ngrayong adalah Tidal flat pada daerah transisi, sedangkan lingkungan pengendapan batugamping Formasi Ngrayong adalah Offshore bars & barrier beaches. Potensi geologi yang ada pada daerah telitian terdiri dari potensi positif berupa bahan galian golongan C yaitu batupasir dan batugamping, serta adanya mata air. Sedangkan potensi negatif berupa gerakan tanah tipe longsoran. Kata Kunci: Zona Rembang, provenan, arus purba, saltasi, lingkungan pengendapan
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | JOKO SOESILO - |
Date Deposited: | 23 Oct 2017 02:50 |
Last Modified: | 23 Oct 2017 02:50 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13234 |
Actions (login required)
View Item |