Septian, Rolan (2017) ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN LAS LCF UNIT ESAB 1200 DENGAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (Studi kasus di PT Dok dan Perkapalan, Surabaya). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (42kB) | Preview |
Preview |
Text
3. COVER.pdf Download (94kB) | Preview |
Preview |
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (6MB) | Preview |
Preview |
Text
5. DAFTAR ISI.pdf Download (44kB) | Preview |
Text
daftar pustaka.pdf Download (32kB) |
Abstract
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) merupakan salah satu perusahaan
galangan kapal nasional terbesar di Indonesia. Proses pengedokan dan pembangunan
kapal menggunakan sistem pengelasan las plasma dengan LCF Unit ESAB sebagai alat
las utama yang digunakan untuk proses penyambungan logam dengan menggunakan
tenaga listrik sebagai sumber panas. Dalam pengoperasiannya LCF Unit ESAB sering
mengalami kendala-kendala yang mengganggu jalannya proses pembangunan dan
reparasi kapal. Kendala yang dialami LCF Unit ESAB antara lain dikarenakan oleh
kerusakan yang terjadi pada komponen mesin itu sendiri dan menyebabkan LCF Unit
ESAB sering tidak tersedia untuk kegiatan operasi. Karena setiap LCF Unit ESAB memiliki
beban tugas tersendiri, maka jika LCF Unit ESAB tidak beroperasi, maka target
pembangunan kapal tersebut tidak tercapai, hal tersebut tentunya dapat merugikan
perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat analisis penerapan sistem
preventive maintenance dengan menentukan tingkat ketersediaan pada LCF Unit ESAB
sehingga dapat mencegah terjadinya breakdown saat proses pembangunan kapal.
Failure mode and effect analysis (FMEA) merupakan sebuah metodologi yang
digunakan untuk mengevaluasi yang terjadi dalam sebuah sistem dan menganalisa mode
kegagalan pada mesin-mesin dan fasilitas pendukung lainnya, dengan menganalisa nilai
risk priority number (RPN) untuk menentukan komponen kritis dari mesin-mesin sehingga
dapat memberikan usulan perawatan dan perbaikan pada mesin.
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan menggunakan metode FMEA
didapatkan penilaian dari RPN tertinggi yaitu pada angka 64 yakni pada komponen Kabel
Koneksi dengan mode kegagalan kabel menjadi putus, kemudian secara berturut turut tiga
nilai RPN yang didapat tiap komponen adalah, 48 (pada komponen Silikon Dioda dengan
mode kegagalan Dioda Hangus), 12 (pada komponen Welding Resistor dengan mode
kegagalan Resistor Pecah, 8 (pada komponen Ventilator dengan mode kegagalan
Ventilator Rusak). Hasil analisis menunjukkan bahwa prioritas perawatan atau
pencegahan terhadap mode kegagalan yang perlu diperhatikan adalah komponen Kabel
Koneksi dan Silikon Dioda karena kedua komponen tersebut memiliki nilai RPN yang
sangat tinggi dibanding komponen lainnya.
Kata Kunci: Preventive Maintenance, FMEA, Reliability, Availability
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Preventive Maintenance, FMEA, Reliability, Availability |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 07 Aug 2017 06:57 |
Last Modified: | 16 Nov 2023 01:19 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/12552 |
Actions (login required)
View Item |