ANALISA PENYEBAB TOTAL LOSS DAN PENANGGULANGAN DENGAN METODE BLIND DRILLING PADA TRAYEK 17 ½” SUMUR "AP-02" LAPANGAN "BBU" PT. PERTAMINA EP

PRASETYO, AGUNG HARYO (2017) ANALISA PENYEBAB TOTAL LOSS DAN PENANGGULANGAN DENGAN METODE BLIND DRILLING PADA TRAYEK 17 ½” SUMUR "AP-02" LAPANGAN "BBU" PT. PERTAMINA EP. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (214kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Ringkasan.pdf

Download (155kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (151kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Problem pemboran yang terjadi pada Sumur “AP-02” di Lapangan “BBU” yaitu total loss pada trayek 17½” pada kedalaman 2696.95 ft sampai casing point pada kedalaman 4066.64 ft. Total loss adalah hilang lumpur yang ditunjukkan dengan tidak adanya sirkulasi balik, bisa terjadi karena faktor formasi yaitu adanya rekahan alami dan formasi yang bergua-gua. Penanggulangan total loss pada trayek 17½” yaitu dengan cara memompakan LCM tetapi tidak berhasil. Kemudian dilakukan metode blind drilling yaitu pengeboran dengan cara mensirkulasikan fluida pemboran (fresh water) melalui drillsting tanpa adanya aliran balik ke permukaan. Setiap pengeboran selama 90 menit dilakukan pemompaan 20 bbls lumpur 12.08 ppg melalui annulus dan swept out 30 bbls HiVis per stand kemajuan. Perhitungan untuk menangani total loss yaitu perhitungan tekanan formasi, perhitungan densitas lumpur, perhitungan tekanan hidrostatik, perhitungan tekanan rekah formasi, perhitungan Equivalent Circulating Density (ECD) dan Bottom Hole Circulating Pressurre (BHCP). Dari perhitungan total loss pada kedalaman 2696.95 ft diperoleh bahwa tekanan hidrostatik lumpur sebesar 1308.45 psi dan BHCP sebesar 1343.51 psi dimana berada diatas tekanan formasi yang sebesar 1266.32 psi dan masih berada dibawah tekanan rekah formasi yang sebesar 1743.2 psi sehingga disimpulkan bahwa penyebab terjadinya total loss bukan karena lumpur pemboran yang menghasilkan tekanan hidostatik yang terlalu besar hingga melebihi tekanan rekah formasi. Namun, total loss terjadi diakibatkan oleh karakteristik Formasi Parigi yang berupa batugamping yang mempunyai permeabilitas tinggi atau disebabkan adanya cavernous. Dari pola 90 menit, tekanan hidrostatis yang didapatkan dari bullheading sebesar 29.54 psi sedangkan setiap 90 menit dengan ROP 41.9 ft/hr terjadi kenaikan tekanan formasi sebesar 37.95 psi yang berarti dari proses bullheading tersebut tekanan hidrostatis tetap dapat mengimbangi kenaikan tekanan formasi. Total loss tersebut ditanggulangi dengan metode blind drilling dari kedalaman 2696.95 ft sampai casing point di kedalaman 4066.64 ft

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 31 Jul 2017 03:56
Last Modified: 31 Jul 2017 03:56
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/12516

Actions (login required)

View Item View Item