KAJIAN TIGHT HOLE DAN LOST CIRCULATION PADA TRAYEK 9 5/8” DAN 7” SUMUR “BRJ-1” DENGAN PENDEKATAN ANALISA GOEMEKANIK

JANASRI, BAYU RAKA (2017) KAJIAN TIGHT HOLE DAN LOST CIRCULATION PADA TRAYEK 9 5/8” DAN 7” SUMUR “BRJ-1” DENGAN PENDEKATAN ANALISA GOEMEKANIK. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
Cover Pengesahan.pdf

Download (346kB) | Preview
[img]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (60kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (310kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN Perencanaan berat lumpur atau mud weight yang tepat dalam suatu operasi pemboran sangat diperlukan, mengingat salah satu fungsi lumpur pemboran adalah mengimbangi tekanan formasi. Permasalahan yang timbul di sumur BRJ-1 akibat perencanaan mud weight yang kurang tepat adalah ketidakstabilan lubang bor, yang ditandai dengan indikasi adanya tight hole dan lost circulation pada kedalaman 5220 ft – 6800 ft. Untuk dapat mengkaji permasalahan pada sumur BRJ-1 perlu diketahui tekanan bawah permukaan dengan analisa geomekanik. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan kompilasi data densitas batuan dari density log, data transite time dari sonic log dan data resistivity true batuan dari resistivity log. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisa profil tekanan bawah permukaan. Analisa profil tekanan bawah permukaan digunakan untuk mendapatkan desain rekonstruksi pressure window dan safe mud window yang optimum. Proses analisa tekaan bawah permukaan, rekonstruksi pressure window, dan membuat desain safe mud window menggunakan software drillworks untuk mempermudah perhitungan dan mempermudah proses analisa. Setelah melakukan proses analisa tekanan bawah permukaan menggunakan software drillworks, selanjutnya dadapatkan desain mud window yang optimum untuk menghindarkan lubang bor dari permasalahan tight hole dan lost circulation selama proses pengeboran. Dari kajian yang dilakukan dapat disimpulkan penggunaan mud weight yang kurang tepat pada pengeboran sumur BRJ-1 mengakibatkan terjadi permasalahan tight hole pada kedalaman 5220 ft. Densitas lumpur yang digunakan pada interval 4332 ft – 6272 ft adalah 11,1 ppg – 12,6 ppg, dimana seharusnya sebesar 11,9 ppg – 12,2 ppg. Ketidaktepatan selanjutnya yang mengakibatkan permasalahan lost circulation adalah pada trayek 7” di zona limestone dengan kedalaman berkisar 6518 ft – 6800 ft. Densitas lumpur yang digunakan 8,6 ppg – 12,6 ppg dimana seharusnya adalah 10,7 ppg – 11 ppg.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 27 Jul 2017 04:05
Last Modified: 27 Jul 2017 04:05
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/12482

Actions (login required)

View Item View Item