RISIKO BANJIR SUB DAS DENGKENG TERHADAP LAHAN PERMUKIMAN DAN LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN CAWAS, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

Aynes, Agie Shella (2017) RISIKO BANJIR SUB DAS DENGKENG TERHADAP LAHAN PERMUKIMAN DAN LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN CAWAS, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
3. Cover.pdf

Download (125kB) | Preview
[img]
Preview
Other
4. Lembar Pengesahan Skripsi.PDF

Download (142kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. Intisari Dan Abstrack.pdf

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5. Daftar Isi.pdf

Download (240kB) | Preview

Abstract

Intisari Ketidakmampuan Sub DAS Dengkeng dalam menampung aliran debit air hujan menyebabkan jebolnya tanggul dan melemahkan perekonomian karena merendam lahan pertanian dan memutus akses transportasi darat. Dari permasalahan tersebut, diperlukan perencanaan mitigasi bencana yang bertujuan untuk mengurangi kerugian dari bencana tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, pemetaan dan analisis data berupa pengharkatan dan overlay. Dalam pengumpulan data dilakukan menggunakan metode purposive sampling, judgement sampling dan observasi lapangan. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana yang terdiri dari tiga komponen yaitu tingkat ancaman banjir, tingkat kerentanan banjir dan tingkat kapasitas banjir. Dari ketiga komponen tersebut dapat diketahui tingkat risiko bencana banjir. Hasil penelitian menunjukkan Kecamatan Cawas memiliki tiga zonasi risiko banjir yakni tidak berisiko, sedikit berisiko dan cukup berisiko. Kawasan permukiman yang memikili risiko banjir tidak berisiko memiliki luas sebesar 130 Ha atau 7.67%, kawasan memiliki sedikit risiko sebesar 272 Ha atau 13.96% dan kawasan dengan tingat cukup berisiko sebesar 227 Ha atau 11.6%. Untuk penggunaan lahan sawah irigasi pada daerah penelitian yang memiliki tingkat tidak berisiko sebesar 230 Ha atau 11.8%, tingkat sedikit berisiko sebesar 606 Ha atau 31.11 Ha dan tingkat cukup berisiko sebesar 483 Ha atau 24.79%. Arahan teknik pengelolaan yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko bencana banjir adalah dengan pengelolaan melalui pendekatan teknologi berupa pembuatan kolam retensi, normalisasi sungai berupa pengerukan lumpur sedimentasi, pelebaran sungai guna meningkatkan kapasitas tampung sungai, perlindungan tanggul dan pembuatan tanggul secara permanen, pendekatan vegetatif berupa pengelolaan tutupan lahan vegetasi didaerah hulu, dan pendekatan sosial ekonomi budaya berupa pemberdayaan masyarakat, pendekatan institusi berupa pengadaan koperasi daerah. Kata Kunci : Bencana Banjir, Lahan Pertanian, Kawasan Permukiman, Pengelolaan Daerah Banjir.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 11 Jul 2017 01:05
Last Modified: 11 Jul 2017 01:05
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/12201

Actions (login required)

View Item View Item