PENGARUH JENIS MATA ENTRES DAN MACAM KLON TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg) TERHADAP KEBERHASILAN OKULASI HIJAU DI POLYBAG

Irawan, Dona (2017) PENGARUH JENIS MATA ENTRES DAN MACAM KLON TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg) TERHADAP KEBERHASILAN OKULASI HIJAU DI POLYBAG. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 1.  C O V E R.pdf]
Preview
Text
1. C O V E R.pdf

Download (145kB) | Preview
[thumbnail of 2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (747kB) | Preview
[thumbnail of 3. A B S T R A K.pdf]
Preview
Text
3. A B S T R A K.pdf

Download (57kB) | Preview
[thumbnail of 3. A B S T R A K.pdf]
Preview
Text
3. A B S T R A K.pdf

Download (57kB) | Preview
[thumbnail of 6. DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
6. DAFTAR ISI.pdf

Download (11kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (51kB) | Preview
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf

Download (10kB)

Abstract

Tanaman karet mempunyai masa produksi sampai 30 tahun. Setelah masa
itu tanaman harus diremajakan. Bibit umum digunakan untuk peremajaan di
perkebunan rakyat maupun di perkebunan besar bibit okulasi. Perkembangan
tanaman muda hasil okulasi antara lain dipengaruhi oleh klon sebagai sumber
bahan tanam yang digunakan berupa entres dan batang bawah. Mata entres
dibedakan atas mata entres prima, burung dan sisik. Masing-masing mata entres
tersebut keadaannya berbeda sehingga berpengaruh terhadap keberhasilan okulasi
dan pertumbuhan tanaman muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jenis mata entres dan macam klon terhadap persentase keberhasilan dan
pertumbuhan tunas okulasi hijau di polybag. Penelitian dilaksanakan di Balai
Penelitian Karet Getas, Salatiga, Jawa Tengah dengan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 × 3, terdiri atas dua faktor yaitu: Faktor
pertama adalah jenis mata entres (O1: mata entres prima, O2: mata entres burung
dan O3: mata entres sisik) dan faktor kedua adalah klon tanaman karet (K1: PB
260, K2: RRIC 100 dan K3: BPM 1). Terdapat 9 kombinasi perlakuan, setiap
kombinasi diulang tiga kali dan setiap perlakuan terdiri atas 10 tanaman. Data
pengamatan dianalisis menggunakan uji sidik ragam taraf 5%, untuk mengetahui
perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test
(DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian didapatkan penggunaan mata entres
prima klon PB 260 memberikan tingkat keberhasilan dan pertumbuhan yang
paling baik pada okulasi hijau dalam upaya mendapatkan bibit tanaman karet yang
berkualitas pada parameter luas daun (cm
2
),bobot segar tunas (g) dan bobot kering
tunas (g).

Kata kunci : Klon karet, okulasi hijau, mata entres

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Klon karet, okulasi hijau, mata entres
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 10 Jul 2017 04:27
Last Modified: 29 Nov 2023 03:58
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/12194

Actions (login required)

View Item View Item