INDRAWATI, NOVI (2017) LATAR BELAKANG PEMERINTAH INDONESIA MENYEPAKATI PROGRAM AUTOMATIC EXCHANGE OF INFORMATION (AEOI) DALAM MULTILATERAL COMPETENT AUTHORITY AGREEMENT (MCAA) TERKAIT PERPAJAKAN PADA TAHUN 2015. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (148kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER SKRIPSI.pdf Download (287kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (148kB) | Preview |
Preview |
Text
Scan LPengesahan.pdf Download (346kB) | Preview |
Text
daftar pustaka.pdf Download (479kB) |
|
Text
SKRIPSI-NOVI-INDRAWATI-FIX.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memiliki sejarah panjang bekerja pada semua bentuk pertukaran informasi. Selama beberapa tahun terakhir banyak kemajuan telah dibuat oleh OECD, G20 dan Forum Global tentang Transparansi dan Pertukaran Informasi untuk Keperluan Pajak. Pada tanggal 19 April 2013 Menteri Keuangan G20 dan Gubernur Bank Sentral mengesahkan Automatic Exchange of Information (AEOI) sebagai standar baru yang dapat berlaku secara global.
AEOI adalah sebuah sistem pertukaran informasi dari wajib pajak antar negara yang berada di bawah suatu standar yang berlaku. Di bawah standar yang berlaku, yurisdiksi suatu negara memperoleh informasi keuangan dari lembaga keuangan mereka dan secara otomatis melakukan pertukaran informasi dengan yurisdiksi lain secara tahunan.
Kehadiran rezim AEOI berisikan perjanjian multilateral yaitu Multilateral Competent Authority Agreement (MCAA) yang dapat menggantikan perjanjian bilateral, berisikan standar yang dapat diterapkan secara efisien. MCAA berisi sebuah aturan atau Common Reporting Standard (CRS) yang mengatur data yang dipertukarkan dengan yurisdiksi lain agar memenuhi standar yang berlaku.
Indonesia telah menandatangani MCAA demi memerangi penggelapan pajak dan meningkatkan pendapatan melalui sektor pajak. Bersama dengan negara-negara lain, Indonesia menjadi bagian dari AEOI.
Kata kunci: AEOI, MCAA, CRS, pajak, Indonesia, OECD, G20, Forum Global
ABSTRACT
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) has a long history of working on all forms of information exchange. Over the last few years much progress has been made by the OECD, the G20 and the Global Forum on Transparency and Exchange of Information for Tax Purposes. On April 19th, 2013 G20 Finance Ministers and Central Bank Governors endorsed the Automatic Exchange of Information (AEOI) as the new standard that can be applied globally.
AEOI is a system of information exchange between countries of the taxpayer under an applicable standard. Under the applicable standard, the jurisdiction of a country obtain financial information from their financial
institutions and automatically exchange information with other jurisdictions on an annual basis.
The presence of a multilateral treaty regime which contains AEOI Multilateral Competent Authority Agreement (MCAA) to replace the bilateral agreements, containing a standard that can be implemented efficiently. MCAA contains a rule or Common Reporting Standard (CRS), which regulates the data exchanged with other jurisdictions in order to meet the applicable standards.
Indonesia has signed the MCAA for the sake of combating tax evasion and increase revenues through taxation sector. Together with other countries, Indonesia is part of the AEOI.
Keywords: AEOI, MCAA, CRS, tax, Indonesia, OECD, G20, Global Forum
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | AEOI, MCAA, CRS, tax, Indonesia, OECD, G20, Global Forum |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 05 Apr 2017 07:12 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 07:04 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/11708 |
Actions (login required)
View Item |