STUDI PROBABILITAS GROUND MOTION DENGAN METODE PSHA BERDASARKAN MAGNITUDO GEMPA DI SEKITAR SELAT SUNDA DAN PENGARUHNYA BAGI MASYARAKAT SEKITAR

Indriati Retno, Palupi and Wiji, Raharjo and Wrego Seno, GIAMBORO and Reza Prima, Yanti and Madona, Madona (2014) STUDI PROBABILITAS GROUND MOTION DENGAN METODE PSHA BERDASARKAN MAGNITUDO GEMPA DI SEKITAR SELAT SUNDA DAN PENGARUHNYA BAGI MASYARAKAT SEKITAR. Prosiding Seminar Nasional Kebumian IX Tahun 2014. pp. 88-95. ISSN ISBN 978-602-8461-29-0

[img]
Preview
Text
semnas 1.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Selat Sunda merupakan daerah yang dekat dengan pertemuan lempeng tektonik antara benua Australia dan benua Eurasia menyebabkan selat sunda merupakan salah satu daerah yang sering diguncang oleh gempa dari mulai gempa dengan magnitudo rendah sampai dengan gempa dengan magnitudo yang tinggi. Gempa yang terjadi dapat menimbulkan ground motion pada daerah-daerah sekitar gempa yang besarnya berbeda-beda tergantung jarak dan kedalaman dari pusat gempadan magnitudo gempa itu sendiri. Besarnya ground motion tersebut dapat diperkirakan menggunakan metode PSHA (Probabilistic Seismic Hazard Analysis) berdasarkan data percepatan tanah yang dihasilkan dari peta Gemapa Indonesia tahun 2010 yaitu sebesar 0.3g. Berdasarkan hasil PSHA diketahui bahwa pengaruh gempa terhadap besarnya getaran tanah di area selat sunda tidak terlalu tinggi yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas sebesar 0.5 untuk berbagai variasi jarak dan kedalaman dari pusat gempa. Salah satu wilayah yang berkaitan langsung dengan kondisi alam ini adalah Banten. Pergerakana tanah yang tidak terlalu tinggi ini pada dasarnya bukan termasuk sesuatu yang mengancam dan berpotensi bencana. Namun, karena potensi bencana di Banten lebih besar dibandingkan dengan daerah lain di sekitar Selat Sunda, maka hal ini menimbulkan kepanikan dan ketidakpastian (uncertainty) tersendiri bagi masyarakat Banten jika terjadi pergerakkan tanah akibat gempa. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Banten terhadap kondisi alam yang cenderung bisa diprediksi tingkat resiko bencananya melalui metode PSHA, maka diperlukan peran media masa untuk mensosialisasikannya. Dengan demikian, masyarakat Banten diharapkan bisa merespon kejadian gempa dengan lebih baik karena memiliki pemahaman terhadap situasi yang terjadi.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QC Physics
Q Science > QE Geology
Depositing User: HIDAYAT Wahyu
Date Deposited: 02 Feb 2017 07:50
Last Modified: 02 Feb 2017 07:50
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/11201

Actions (login required)

View Item View Item