RENCANA TEKNIS PENGENDALIAN EROSI PADA RANCANGAN PENATAAN LAHAN PASCA TAMBANG TANAH LIAT PT. X KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

SURYA IRAWAN, MAULIDA (2016) RENCANA TEKNIS PENGENDALIAN EROSI PADA RANCANGAN PENATAAN LAHAN PASCA TAMBANG TANAH LIAT PT. X KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of 2. ABSTRAK.pdf]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (90kB) | Preview
[thumbnail of 3. COVER.pdf]
Preview
Text
3. COVER.pdf

Download (146kB) | Preview
[thumbnail of 4. DAFTAR ISI_FIX.pdf]
Preview
Text
4. DAFTAR ISI_FIX.pdf

Download (91kB) | Preview
[thumbnail of 5. LEMBAR PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
5. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (150kB) | Preview

Abstract

PT. X adalah perusahaan yang memiliki rencana kegiatan pertambangan
tanah liat. Lokasi penambangan tanah liat terletak di Kabupaten Bogor, Provinsi
Jawa Barat.
Sistem penambangan tanah liat yang dilakukan PT. X adalah tambang
terbuka dengan metode kuari. Terbatasnya jumlah ketersediaan tanah pucuk untuk
kegiatan pascatambang dan tingginya curah hujan di lokasi penelitian
mengakibatkan lokasi tersebut termasuk dalam kategori intensitas hujan yang
sangat lebat, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan pascatambang.
Perhitungan laju dan tingkat erosi menggunakan persamaan USLE
(Universal Soil Loss Equation). Faktor yang mempengaruhi perhitungan tersebut
adalah faktor indeks erosivitas hujan (R), faktor panjang dan kemiringan lereng
(LS), faktor erosidabilitas tanah (K), faktor konservasi lahan (P), dan faktor
pengelolaan tanaman (C). Untuk mendapatkan faktor R dilakukan dengan
perhitungan curah hujan sehingga didapatkan curah hujan bulanan rencana (Pb),
jumlah hari hujan (n), dan curah hujan maksimum (Pmax). Satuan indeks
erosivitas hujan (S) dinyatakan dalam KJ/hektar. Faktor K didapat dari sifat tanah
lokasi penelitian apabila terkena gaya tetesan air hujan dan aliran permukaan yang
bersifat merusak struktur tanah. Faktor P didapat dengan merencanakan bentuk
lahan yang aman dan stabil agar tidak mudah tererosi. Faktor C didapat dari sifat
tanaman dalam mencegah air hujan yang memiliki gaya perusak tanah, serta nilai
C juga dipengaruhi oleh sifat tanaman yang dapat meningkatkan infiltrasi air
permukaan untuk masuk ke dalam tanah sehingga dapat mengurangi dan
mencegah terjadinya aliran permukaan yang dapat mengakibatkan erosi.
Pengendalian erosi dapat dilakukan dengan cara mekanis dan vegetatif.
Cara mekanis yaitu penataan permukaan lahan dengan alat berat maupun tenaga
manusia, sedangkan cara vegetatif yaitu dengan penanaman cover crop serta
tanaman inti Sengon Buto. Dalam penataan permukaan lahan dilakukan dengan
bulldozer membutuhkah waktu 11 hari, pembongkaran dan pengangkutan tanah
pucuk dari stock soil menuju area pascatambang menggunakan excavator dan
dump truck membutuhkan waktu 19 hari. Pembuatan saluran air dan tanggul
membutuhkan waktu 314 hari dan pembuatan lobang tanam serta penanaman
tanaman Sengon Buto membutuhkan waktu 60 hari. Besarnya laju erosi lokasi
jenjang sebelum dilakukan pengendalian erosi adalah 156,12 ton/ha/tahun
termasuk dalam kategori sangan berat, setelah dilakukan pengendalian erosi
menjadi 6,245 ton/ha/tahun sehingga termasuk dalam kategori sangat ringan.
Sementara pada lokasi dasar kuari sebelum dilakukan pengendalian erosi sebesar
124,83 ton/ha/tahun termasuk dalam kategori sangat berat, setelah dilakukan
pengendalian erosi laju erosi menjadi 2,8533 ton/ha/tahun sehingga termasuk
dalam kategori sedang.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 17 Jan 2017 03:32
Last Modified: 17 Jan 2017 03:32
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/10875

Actions (login required)

View Item View Item