PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI VARIETAS BESTARI DAN IDENTIFIKASI GULMA PADA BERBAGAI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN VARIASI PEMUPUKAN

RAHAYU RENA NINGSIH, BUDI (2016) PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI VARIETAS BESTARI DAN IDENTIFIKASI GULMA PADA BERBAGAI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN VARIASI PEMUPUKAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (218kB) | Preview
[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (179kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (95kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (157kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui interaksi yang terjadi antara sistem tanam jajar legowo dan variasi pemupukan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi varietas bestari. Penelitian dilaksanakan di Desa Sentono, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Penelitian dimulai pada bulan April sampai dengan Agustus 2016. Penelitian menggunakan rancangan faktorial dengan menggunakan dua faktor. Faktor pertama adalah variasi pemupukan yang terdiri dari 3 aras yaitu : P1 adalah dosis rekomendasi berupa aplikasi pupuk kimia yaitu phonska 600 kg/ha, P2= 50 % pupuk kimia dosis rekomendasi ditambah dengan 10 ton/ha pupuk organik produk BATAN; P3=50 % pupuk kimia dosis rekomendasi ditambah dengan 10 ton/ha pupuk kompos organik produk Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta. Faktor kedua adalah berbagai sistem tanam jajar legowo yaitu : J1 = 2:1, J2 = 3:1, J3 = 4:1. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap ulangan dengan 3 sampel per petak, sehingga didapatkan 27 petak percobaan dengan masing masing petak percobaan seluas 4 m x 4 m dengan jarak tanam 12,5 cm x 25 cm x 50 cm. Parameter pengamatan meliputi analisis vegetasi, tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, bobot kering akar, bobot kering tanaman, panjang malai, jumlah malai, bobot gabah bernas per rumpun, bobot gabah hampa per rumpun, bobot 1000 biji, bobot gabah kering panen per petak, bobot gabah kering giling per petak dan bobot gabah kering giling per ha. Berdasarkan sidik ragam dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5% menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara sistem tanam jajar legowo dan variasi pemupukan terhadap semua parameter bobot kering gulma, pertumbuhan dan hasil. Perlakuan sistem tanam jajar legowo J1, J2 dan J3 menghasilkan rerata yang tidak berbeda nyata terhadap semua parameter bobot kering gulma, pertumbuhan dan hasil kecuali J1 yang menghasilkan rerata jumlah anakan, jumlah daun 49 HST, bobot gabah bernas per rumpun paling baik sedangkan bobot gabah hampa per rumpun paling besar sehingga mengurangi hasil padi. Variasi pemupukan P1, P2 dan P3 menunjukan tidak berbeda nyata terhadap semua parameter bobot kering gulma, pertumbuhan dan hasil kecuali P2 menghasilkan jumlah anakan 35 dan 45 HST paling baik sedangkan bobot gabah hampa per rumpun paling besar sehingga mengurangi hasil padi. Gulma dominan sebelum tanam yaitu Leersia hexandra swartz (NJD 28,98%), gulma dominan di hampir semua petak percobaan pada umur 21 HST Panicum repens dan 42 HST yaitu E. colonum. Kata kunci : bestari, gulma, jajar legowo, variasi pemupukan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 11 Jan 2017 02:29
Last Modified: 11 Jan 2017 02:29
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/10770

Actions (login required)

View Item View Item