Dewantari Y, Rezeki and Geta, Dian (2012) PRA RANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
COVER NASKAH ref_fix.pdf Download (179kB) | Preview |
Abstract
INTISARI
Pabrik etil asetat dari asam asetat dan etanol dengan kapasitas 25.000
ton/tahun direncanakan didirikan di Surakarta, Jawa Tengah dengan luas tanah
11.222 m2. Pabrik dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas ini beroperasi
secara kontinyu 330 hari per tahun dengan jumlah tenaga kerja 353 orang. Adapun
kegunaan etil asetat utamanya adalah sebagai bahan baku untuk pembuatan
pelarut.
Proses pembuatan etil asetat dijalankan dalam 2 reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB), yang disusun seri menggunakan katalis asam sulfat
(H2SO4). Reaksi asam asetat dan etanol berlangsung pada suhu 100 oC, tekanan 2
atm, konversi 34% pada Reaktor-01 (R-01) dan 55% pada Reaktor-02 (R-02).
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksotermis, sehingga perlu didinginkan
menggunakan media pendingin air dengan sistem jaket. Hasil keluaran R-01
berupa cairan dialirkan ke R-02 untuk melanjutkan reaksi, sehingga diperoleh
kondisi optimum. Hasil keluaran dari R-02 berupa cairan, kemudian dialirkan ke
Menara Distilasi-01 (MD-01). Cairan keluaran bawah MD-01 direcycle ke
Reaktor-01 (R-01) sebagai hasil pemisahan katalis H2SO4. Cairan keluaran atas
MD-01 dialirkan ke Decanter (DC) untuk memisahkan antara fase ringan dan fase
beratnya. Fase berat yang berupa etil asetat, etanol dan air dialirkan ke dalam
Membran Separator (MB) berbentuk shell dan tube untuk mengurangi kadar air,
sehingga didapatkan etil asetat dengan kemurnian 98%, dimana pada bagian shell
berisi larutan garam untuk menyerap air (H2O) dan keluar sebagai permeate,
kemudian dialirkan ke unit utilitas, sedangkan tube berisi etil asetat, etanol dan
sedikit air keluar sebagai hasil reject ditampung dalam Tangki-03 (T-03). Fase
ringan mengandung etanol dialirkan ke Menara Distilasi-02 (MD-02). Hasil atas
MD-02 berupa etil asetat,etanol dan air diumpankan kembali ke R-01, sedangkan
hasil bawahnya berupa etanol,air dan asam asetat dialirkan ke Unit Pengolahan
Lanjut (UPL). Pabrik etil asetat membutuhkan air untuk kelangsungan proses
yang diperoleh dari sungai Bengawan Solo, sebanyak 20.636,736 kg/jam.
Kebutuhan steam terpenuhi sebanyak 9338,2796 kg/jam. Listrik sebesar
2717,3751 kW dari PLN yang terpasang sebesar 3000 kW dan untuk cadangan
digunakan generator dengan daya sebesar 4000 kW.
Harga jual produk etil asetat Rp 13.400 per kg dapat dievaluasi secara
ekonomi bahwa pabrik memerlukan modal tetap sebesar US$ 12.857.026 + Rp
201.914.332.000 dan modal kerja sebesar US$ 820.132 + Rp 122.050.650.000 per
tahun. Biaya produksi sebesar US$ 2.449.264 + Rp 332.554.643.000 per tahun.
Laba sebelum pajak sebesar Rp 145.818.929.000 per tahun, dan laba sesudah
pajak sebesar Rp 107.176.913.000 per tahun. Kemampuan untuk mengembalikan
modal (POT) sebelum pajak adalah 1,81 tahun dan sesudah pajak adalah 2,31
tahun. Return on Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 45,36% dan setelah
pajak sebesar 33,34%, Break Even Point (BEP) sebesar 34,98%, Shut Down Point
(SDP) sebesar 17,78%, dan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) sebesar 68,61%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prarancangan pabrik etil asetat layak
untuk dikaji lebih lanjut.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 10 Jan 2017 07:28 |
Last Modified: | 10 Jan 2017 07:28 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/10752 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |