STUDI PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN SERTA KONTROL EVOLUSI STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP SISTEM PENGENDAPAN DAN SISTEM PETROLEUM CEKUNGAN PULL APART SELAT SUNDA

Krisnabudhi, Alfathony (2017) STUDI PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN SERTA KONTROL EVOLUSI STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP SISTEM PENGENDAPAN DAN SISTEM PETROLEUM CEKUNGAN PULL APART SELAT SUNDA. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (305kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRACT.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (163kB) | Preview

Abstract

Abstrak Fokus penelitian berada pada salah satu cekungan yang berada di perairan Selat Sunda serta terletak pada batas antara Provinsi Lampung dan Banten. Panjang lintasan daerah penelitian 732 km dengan mencakup luas 10.000 km2. Secara tatanan tektonik Cekungan pull apart Selat Sunda terletak pada sistem transisi subduksi normal di selatan Jawa dan berubah menjadi subduksi miring di lepas pantai barat Sumatra, berdasarkan tatanan tektonik tersebut kajian secara mendalam mengenai struktural dan stratigrafi cekungan ini sangatlah menarik untuk mengetahui konfigurasi sejarah geologi serta potensi-potensi yang ada di cekungan pull apart Selat Sunda. Evolusi struktur geologi cekungan pull apart Selat Sunda dimulai pada pembukaan cekungan pada kala Miosen Awal-Tengah bersamaan dengan proses orogenesa Bukit Barisan sehingga membentuk struktur sesar turun lokal berarah utara-selatan (N-S), evolusi ini berlanjut di Miosen Akhir dengan ditandai inisiasi pergerakan Sesar Sumatra dan Ujungkulon yang berarah tenggara-baratlaut (SE-NW) sehingga membuat penebalan lapisan unit 1 bagian atas secara lokal. Kala Pliosen Akhir evolusi struktur geologi di cekungan ini mencapai puncaknya ditandai dengan re-aktivasi sesar-sesar tua berarah utara-selatan (N-S) yang disebabkan oleh pergerakan transtensional overstepping Sesar Sumatra dan Ujungkulon yang semakin kuat di fase kompresi Plio-Plistosen sehingga terbentuk geometri graben dan horst berarah utara-selatan (N-S) pada sebagian besar cekungan ini. Analisis palinspastic, flattening dipadukan dengan analisis ketebalan peta isochrone mendapatkan bahwa unit 1 dan unit 2 mempunyai ketebalan relatif sama dengan nilai extension konstan sehingga kedua unit ini dikategorikan sebagai unit pre-transtensional sedangkan unit 3 yang berumur Pliosen Akhir sampai Plistosen sangat tebal pada graben Krakatau 1,832 TWT sedangkan pada tinggian 0,111 TWT serta mempunyai lonjakan nilai extension sebesar 6% dengan momen kritis pada akhir pengendapan unit 2 sehingga unit ini dikategorikan syn-transtensional. Sistem petroleum daerah penelitian terdiri atas source, reservoir, seal, sedangkan trap yang terbentuk terdiri atas perangkap struktural dan kombinasi struktural-stratigrafi, dan hadirnya indikasi DHI (direct hydrocarbon indicators) yaitu bright spots pada zona ridge Tabuan dan gas chimney pada zona graben Krakatau. Kata Kunci: Selat Sunda, evolusi struktur, transtensional, palinspastic, isochrones, sistem petroleum, DHI.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 03 Jan 2017 04:15
Last Modified: 03 Jan 2017 04:15
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/10362

Actions (login required)

View Item View Item