FAJARIN, SEPTI NUR (2016) KARAKTERISTIK FORAMINIFERADAN SEDIMENTOLOGI PESISIR HINGGA NERITIK DI DAERAH BINUANGEUN, KECAMATAN MALINGPING, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN. Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Preview |
Text
COVER.pdf Download (17kB) | Preview |
Preview |
Text
lembar pengesahan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (23kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (34kB) | Preview |
Abstract
SARI
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia (Nontji, 2007).
Perairan Lebak Banten termasuk dalam jalur subduksi yang terhubung langsung
dengan Samudera Hindia di daerah selatan Jawa serta berada di daerah teluk. Di
daerah ini berkembang dengan baik morfologi ridge dan swale. Daerah Banten
berada di daerah pesisir yang terdapat proses terjadinya pengendapan sedimen yang
menarik untuk mengetahui karakteristik sedimentologi dan foraminifera di daerah
telitian. Menurut Pethick (1984), karakteristik sedimentologi di daerah pesisir hingga
neritik saat ini akibat adanya sumber sedimen dari erosi tebing, sungai dan dasar laut.
Erosi tersebut mentranspor material sedimen dan foraminifera. Foraminifera di
daerah telitian dapat menjadi indikator potensial untuk memahami lingkungan pesisir
hingga neritik baik purba maupun modern (recent). Pengambilan data lapangan
berupa endapan sedimen pesisir dan neritik. Daerah pesisir ditentukan 5 titik (surut
maksimal, pasang maksimal, dataran pantai, dune, dan swale) pengambilan sampel di
setiap 500 meter disepanjang garis pantai sepanjang 10 km. Pengambilan sampel
neritik 23 titik mulai dari kedalaman kurang dari 10 m hingga kedalaman 29 m.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode
analisis granulometri, analisis Loss on Ignition (LOI), analisis foraminifera.
Karakteristik foraminifera di daerah Lebak Banten memiliki ciri khas
hadirnya foraminifera bentonik dari lingkungan pengendapan neritik tengah hingga
batial dengan menunjukan perubahan warna pada cangkangnya. Faktor ekologi
salinitas temperatur, arus dan kedalaman mempengaruhi pola persebaran foraminifera
disetiap kedalaman dengan ditemukan foraminifera bentonik tertinggi berasal dari
ordo Rotaliida famili Rotaliidae. Karakteristik sedimentologi pesisir dari daerah surut
maksimum hingga swale memiliki ukuran butir sedimen fine sand hingga very coarse
silt. Karakteristik ukuran butir di daerah neritik mulai dari kedalaman kurang dari 9
meter hingga 29 meter fine sand – very coarse silt. Karakteristik LOI pada kandungan
karbon di pesisir mulai dari 0,012% - 2,077%, kandungan karbonat 0,321% -
37,150%. Karakteristik LOI pada kandungan karbon di neritik dari 0,293% - 0,944%,
kandungan karbonat 0,803% - 10,756%.
Kata kunci: Swale, Dune, Sedimentologi, Foraminifera
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Basir Umaryadi |
Date Deposited: | 29 Dec 2016 03:26 |
Last Modified: | 29 Dec 2016 03:26 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/10302 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |