EVALUASI KIPAS TAMBAHAN UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PENAMBANGAN DI DC03 DC04 DC06 DC07 PADA TAMBANG BAWAH TANAH TOGURACI DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS MALUKU UTARA

HIDAYAT, FITRAH (2016) EVALUASI KIPAS TAMBAHAN UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PENAMBANGAN DI DC03 DC04 DC06 DC07 PADA TAMBANG BAWAH TANAH TOGURACI DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS MALUKU UTARA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (157kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (279kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (88kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN PT. Nusa Halmahera Minerals merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan emas dengan sistem penambangan bawah tanah. Sumber air panas yang ada didalam tambang menyebabkan temperatur udara didalam tambang menjadi sangat panas, sehingga sistem ventilasi tambang sangat dibutuhkan untuk meminimalisir dampak dari udara panas tersebut. Sistem ventilasi pada Tambang Bawah Tanah Toguraci memiliki kipas tambahan yang berfungsi meneruskan udara segar dari kipas utama menuju ke area kerja. Kuantitas udara yang dialirkan oleh kipas tambahan menuju area kerja pada lokasi penelitian DC03, DC04, DC06, dan DC07, tidak sesuai dengan kuantitas pada spesifikasi kipas tambahan, sehingga kenyamanan pekerja menjadi terganggu. Kuantitas udara yang dialirkan oleh kipas tambahan menuju area kerja di DC03 adalah 16.106,24cfm, DC04 sebesar 18.557,23cfm, DC06 sebesar 13.133,76cfm, dan DC07 sebesar 13.000,82cfm. Berdasarkan kebutuhan udara minimum yang diatur dalam KepMen 555.K/26/M.PE/1995 pasal 369 mengenai ketentuan umum ayat 3, kebutuhan udara yang sudah terpenuhi adalah pada DC03 dan DC04, sedangkan kebutuhan udara pada DC06 dan DC07 tidak terpenuhi. Temperartur dan kelembapan relatif juga mempengaruhi kenyamanan pekerja tambang, temperatur udara disetiap lokasi penelitian sudah melebihi batas maksimum sebesar 24⁰C yang diatur pada KepMen 555.K/26/M.PE/1995, serta kelembapan relatif pada DC04 yang melebihi batas maksimum sebesar 85%. Penyebab utama dari menurunnya kuantitas udara adalah kebocoran saluran udara (vent duct), sehingga penggantian vent duct yang bocor harus dilakukan agar kuantitas udara pada area kerja dapat meningkat. Temperatur dan kelembapan yang tinggi didalam tambang diatasi dengan cara non teknis yaitu mengontrol dehidrasi dari pekerja tambang. Berdasarkan perhitungan yang mengacu pada Hukum Kirchhoff 1, setelah vent duct yang bocor sudah diperbaiki maka kuantitas udara pada DC03 meningkat menjadi 86.344,64cfm, DC04 menjadi 86.182,28cfm, DC06 menjadi 89.881,20cfm, dan DC07 menjadi 104.717,96cfm. Hasil analisis menunjukkan bahwa efisiensi kipas tambahan pada DC03 sebesar 32,94%, DC04 sebesar 55,78%, DC06 sebesar 33,33%, DC07 sebesar 52,64%.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 27 Dec 2016 01:57
Last Modified: 27 Dec 2016 01:57
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/10236

Actions (login required)

View Item View Item